Jakarta (ANTARA) - Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menggelar ajang kompetisi tahunan foto dan video satwa internasional atau International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34, sebagai bagian komitmen dalam mengampanyekan kepedulian lingkungan melalui konservasi.
Director of Commercial & Business Development Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan tahun ini IAPVC mengajak masyarakat untuk mengeksplor keindahan dan keunikan alam yang jarang terlihat melalui tema “The Picture of Nature’s Secret” serta mengabadikannya dalam bentuk karya visual.
"Pesatnya arus digital dan konten visual membuat kami melihat peluang yang besar bagi IAPVC dalam menyuarakan pesan konservasi dan menjembatani ekspresi kreatif dan kepedulian terhadap alam melalui cara yang fresh, relevan, dan menginspirasi," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Saat ini, lanjutnya, lebih dari 4,9 miliar orang menggunakan media sosial dan konten seperti foto dan video terbukti 40 persen lebih efektif dalam menyampaikan pesan.
"Oleh karena itu, kami percaya bisa menjadi jembatan strategis antara kreativitas dan kepedulian lingkungan," katanya saat peluncuran IAPVC 2025.
Dia menambahkan, IAPVC semakin adaptif dengan menghadirkan kategori video, mengikuti tren konsumsi konten visual yang terus berkembang.
Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, TSI akan menggelar roadshow IAPVC ke Taman Safari Solo, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Prigen, untuk menjangkau publik yang lebih luas.
Baca juga: Taman Safari tak ingin dikaitkan aduan eks pemain sirkus OCI ke Wamen HAM
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1991, IAPVC telah menjaring puluhan ribu karya dari berbagai negara. Di tahun 2024, kompetisi ini diikuti lebih dari 8.000 peserta dengan lebih dari 23.000 karya terkumpul.
Dibuka mulai 12 Juni hingga 30 Agustus 2025, kompetisi ini terbuka untuk fotografer profesional, penggemar fotografi, komunitas kreatif, hingga konten kreator.
Baca juga: Pembangunan Taman Safari di IKN targetkan mulai akhir 2025
Sementara itu Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menegaskan upaya konservasi tidak dapat dilakukan sendirian, oleh karena itu kompetisi seperti IAPVC menjadi medium penting untuk membangun partisipasi publik melalui pendekatan kreatif lintas sektor.
Kementerian Pariwisata juga mengapresiasi konsistensi TSI dalam menyelenggarakan IAPVC sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif.
“Kompetisi ini menunjukkan bahwa karya visual tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan dampak sosial yang besar”, ujar Rizki Handayani yang turut hadir dalam peluncuran kompetisi tersebut.