Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan biaya pembuatan barcode Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk alat pertanian (alsintan) milik petani gratis.
"Layanan verifikasi pembuatan barcode BBM bagi petani atau pemilik alsintan itu dilakukan secara manual," kata Sekretaris Distan Kabupaten Lombok Tengah Adjar Sapto di Lombok Tengah, Senin.
Ia mengatakan pelayanan verifikasi pembuatan barcode yang disiapkan di Distan Lombok Tengah untuk kebutuhan alsintan seperti traktor tangan dan pabrik penggilingan padi.
Sedangkan untuk barcode BBM bagi nelayan dilakukan verifikasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta untuk BBM eceran diproses pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah.
"Jumlah petani yang mengajukan pembuatan barcode BBM ini cukup banyak, sekitar 100 orang lebih," katanya.
Baca juga: Lombok Tengah menerbitkan rekomendasi BBM bersubsidi khusus untuk petani
Adapun syarat dalam pembuatan barcode BBM ini antara lain KTP, surat keterangan dari desa, dan foto alsintan.
"Selanjutnya syarat itu dimasukkan dalam sistem Pertamina, setelah itu baru muncul barcode BBM," katanya.
"Penggunaan barcode BBM bagi petani ini keputusan pusat dan kami diminta untuk melakukan pelayanan," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah mengusulkan 30 ribu UMKM dapat bansos BPUM
Pembelian BBM oleh para petani menggunakan barcode tersebut tetap dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan alsintan yang dimiliki. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan BBM.
"Pembelian jumlah BBM subsidi tetap dibatasi atau petani harus membeli sesuai kebutuhan alsintan," katanya.
Ia mengatakan pembuatan barcode BBM bagi petani ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh petani, berbeda halnya dengan barcode untuk pembelian BBM kendaraan, bisa dilakukan secara daring dan mandiri.
"Pembuatan barcode BBM subsidi ini bertujuan agar penyaluran tepat sasaran," katanya.
Baca juga: Harga BBM eceran di Lombok Tengah mencapai Rp13 ribu
