Pelaku UMKM jadikan Festival Golo Koe Labuan Bajo

id Festival Golo Koe, Labuan Bajo, UMKM, Manggarai Barat, NTT

Pelaku UMKM jadikan Festival Golo Koe Labuan Bajo

Pelaku UMKM Aleks Liwu saat melayani pengunjung dalam Festival Golo Koe 2025 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (11/8/2025). (ANTARA/Gecio Viana)

Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peserta Festival Golo Koe 2025, menyatakan Festival Golo Koe menjadi ajang mempromosikan dan memperkenalkan produk kepada konsumen dan wisatawan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Sangat tepat untuk promosi dan sangat membantu kami pelaku UMKM," kata pelaku UMKM Aleks Liwu di Labuan Bajo, Mangarai Barat, Senin malam.

Aleks Liwu yang menjual produk tenun dari berbagai daerah serta suvenir mengaku telah mengikuti Festival Golo Koe untuk keempat kalinya. Festival Golo Koe 2025 diikuti oleh 170 pelaku UMKM dari Labuan Bajo dan wilayah lainnya di Provinsi NTT. Jumlah UMKM ini meningkat dari tahun 2024 lalu yang berjumlah 140 pelaku UMKM.

Ia menjelaskan adanya Festival Golo Koe di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo membuat para pelaku UMKM dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam, serta para konsumen mendapatkan pengalaman langsung dengan produk yang ditawarkan.

"Kemarin sangat ramai dan hasil penjualan lumayan, hari ini juga seperti itu dan penutupan nanti kami yakin semakin ramai," ungkapnya diamini pelaku UMKM lainnya.

Baca juga: Business matching ekspor UMKM Rp168,3 miliar selama KKI 2025

Ia juga berharap penyelenggaraan Festival Golo Koe terus melibatkan para pelaku UMKM sehingga perkembangan pariwisata di Labuan Bajo selalu berdampak bagi pelaku UMKM.

"Dari tahun ke tahun terus meningkat serta lebih ramai festival ini, sehingga produk kami tidak hanya dibeli wisatawan lokal tapi wisatawan mancanegara," katanya.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan Festival Golo Koe 2025 menjadi wujud nyata dari konsep pariwisata yang tetap menjaga kelestarian alam, memberdayakan masyarakat lokal, serta menghormati warisan budaya yang telah turun-temurun dijaga.

"Dampak ekonomi dari festival ini juga sangat signifikan, khususnya para pelaku usaha, perajin, petani, nelayan dan seniman lokal, memperoleh manfaat langsung dari kehadiran wisatawan dan berbagai kegiatan yang berlangsung selama festival," katanya.

Baca juga: Soal masker, Mantan wabup: Saya hanya pinjamkan modal UMKM di Sumbawa

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan penyelenggaraan Festival Golo Koe dengan baik dan kreatif, tetap menjaga kualitas, kejujuran dan keramahtamahan yang menjadi ciri khas masyarakat Manggarai Barat.

Ia berharap Festival Golo Koe dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan skala dan jumlah pengunjung yang semakin banyak.

"Semoga festival ini semakin mengangkat nama Manggarai Barat di mata dunia, bukan hanya karena alamnya yang indah, tetapi juga karena budayanya yang kaya dan masyarakatnya yang ramah," katanya.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.