Gempa belum pengaruhi tingkat hunian

id Asosiasi hotel,Gempa

Gempa belum pengaruhi tingkat hunian

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat memberikan paparan dalam Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019). (Istimewa)

Mataram (ANTARA) - Ketua Asosiasi Hotel Mataram Ernanda D Agung, CHA mengatakan, gempa bumi 5,8 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu (17/3), belum mempengaruhi tingkat hunian dan kegiatan hotel di kota ini.

"Sejauh ini kami belum menerima laporan adanya pengaruh terhadap gempa bumi kemarin. Misalnya tamu yang 'cancel' maupun tingkat hunian hotel di Mataram," kata Ernanda yang juga menjadi GM Hotel Golden Palace di Mataram, Senin.

Dari informasi, sambungnya, pusat gempa cukup jauh yakni di Kabupaten Lombok Timur, sementara di Kota Mataram hanya terdampak getarannya dan sampai saat ini belum ada informasi adanya korban maupun rumah rusak di Kota Mataram.

"Jadi, kondisi pariwisata Mataram sampai sekarang masih aman untuk dikunjungi. Ini khusus saya bicara pariwisata Mataram," katanya.

Lebih jauh Ernanda, menyebutkan, tingkat hunian hotel di Kota Mataram pada bulan Januari-Februari masih di bawah 30 persen, jauh di bawah tingkat huninan hotel tahun 2018 pada bulan yang sama yang mencapai 57 persen.

"'So far' dengan melihat adanya peningkatan kunjungan di awal bulan Maret, kami optimistis kondisi pariwisata di Mataram bisa segera bangkit dan pulih," ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya berharap untuk membangkitkan pariwisata Kota Mataram, perlu ada perhatian Pemerintah Kota Mataram terutama pada hotel-hotel. Pasalnya, setiap hotel memiliki beban operasional termasuk membayar gaji karyawan.

Parhatian terhadap hotel, misalnya, membantu upaya peningkatan promosi dan kebijakan-kebijakan bagaimana agar pemerintah kota bisa membantu pihak hotel mengurangi beban operasional.

"Salah satunya yang perlu diperhatian adalah pengurangan pembayaran pajak atau 'tax holiday', agar bisnis perhotelan tidak terlalu banyak menanggung beban," katanya.

Dalam hal ini, para pelaku pariwisata terutama hotel sangat optimistis pariwisata Mataram bisa bangkit kembali, namun hotel tidak bisa berjuang sendiri.

"Kami butuh bantuan dan dukungan dari para pemegang kebijakan," katanya menambahkan.