Mataram (ANTARA) - Wakil Bupati Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kusmalahadi Syamsuri mengatakan kolaborasi semua pihak dapat meningkatkan sinergi dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini Lombok Utara masih mendapatkan predikat pertama, untuk mendapatkan predikat KLA tentu masih membutuhkan proses yang panjang dan beberapa tahapan,” katanya saat membuka rapat koordinasi di Lombok Utara, Rabu.
Ia mengatakan gugus tugas melaksanakan koordinasi sebagai upaya meningkatkan sinergi, sehingga dalam melaksanakan kegiatan bisa maksimal.
"Dalam mengejar predikat KLA dibutuhkan sinergi kerja-kerja yang nyata minimal mendapatkan progres setiap tahunnya," katanya.
Baca juga: Lombok Utara siap wujudkan status madya KLA 2025
Selain masalah KLA tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti kemiskinan, stunting, dan lainnya.
Untuk mengentaskan semua itu dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak,dengan mengambil peran masing-masing sesuai dengan tupoksi yang diberikan.
“Dengan rapat koordinasi ini, indikator yang ada di dalam penilaian Kabupaten Layak Anak itu pelan-pelan penuhi secara bertahap,” katanya.
Ia mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Klub Baca Perempuan semoga ikhtiar tersebut mendapatkan hasil yang baik.
"Semoga apa yang diharapkan dapat terwujud," katanya.
Sementara itu, Direktur Lembaga Klub Baca Perempuan Lombok Utara Nursida Syam menuturkan sebagai upaya untuk memastikan pemenuhan hak anak, sejak dua tahun terakhir, telah melakukan pendampingan di 10 desa di Kecamatan Bayan.
"Ada beberapa hal yang sudah dilakukan bersama dengan pemerintah daerah dan juga pemerintah desa salah satu pembentukan forum anak desa di desa binaan," katanya.
Selain itu juga pembentukan sekolah perempuan yang didampingi oleh tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat serta mengirimkan perwakilan ke Jakarta dalam rangka mengikuti kegiatan forum anak.
