Pembangunan dermaga Pelabuhan Mandalika Lombok Tengah capai 75 persen

id NTB,Pelabuhan Mandalika,MotoGP,Lombok

Pembangunan dermaga Pelabuhan Mandalika Lombok Tengah capai 75 persen

Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

Mataram (ANTARA) - Pengerjaan pembangunan dermaga Pelabuhan Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah mencapai 75 persen.

Kepala Dinas Perhubungan NTB, Ervan Anwar mengatakan sampai dengan saat ini pengerjaan dermaga Pelabuhan Mandalika masih belum selesai, sehingga rencana operasional-nya untuk menyambut MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025, belum bisa terlaksana.

"Kalau fisik baru 70-75 persen, sehingga kemungkinan dipakai saat MotoGP belum bisa digunakan," ujarnya di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan pembangunan pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika untuk mendukung peningkatan arus wisatawan dan menggerakkan ekonomi di kawasan itu melalui konektivitas transportasi laut. Terutama, antara Mandalika dan Sanur Bali.

"Nantinya pelabuhan ini akan melayani rute dari Sanur, Bali pulang pergi (PP) ke Mandalika. Apalagi Sanur ini masuk KEK, sehingga Pak Gubernur ingin dua kawasan ini sama-sama saling terkoneksi," ujarnya.

Baca juga: Pelabuhan Mandalika siap dibangun di Lombok Tengah dukung MotoGP

Menurutnya, untuk proses legalitas izin transportasi kapal-kapal cepat yang nantinya melayani rute Sanur-Mandalika ini sedang berproses di Kementerian Perhubungan. Termasuk, beberapa izin yang menjadi kewenangan kabupaten maupun provinsi.

"Kalau izin-izin sedang di proses legalitas-nya. Kenapa lama, karena terkait keamanan dan keselamatan dan Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) menginginkan 100 persen fisik dermaga selesai dulu," terang Ervan Anwar.

Lebih lanjut, Ervan mengatakan secara potensi permintaan penumpang (wisatawan) yang datang ke Mandalika dari Bali sangat tinggi. Ini bisa dilihat dari tingginya jumlah penumpang pada saat rute itu pertama kali diuji coba pada tahun 2022.

"Secara permintaan tinggi. Itu kita bisa lihat saat uji coba kapal cepat yang melayani rute itu. Apalagi momentum-nya pas MotoGP, tapi kita belum bisa paksakan karena belum selesai," katanya.

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.