Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat berhasil meraih dua penghargaan nasional melalui ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
Dalam keterangan diterima di Mataram, Kamis. Provinsi NTB berhasil masuk dalam lima besar nasional sebagai Destinasi Pariwisata Ramah Muslim terbaik dan penghargaan pengakuan khusus atas penetapan tolok ukur global dalam pariwisata tahun 2025.
IMTI 2025 digelar oleh Bank Indonesia dalam perhelatan Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) ke-12 dengan tema "Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif". Penghargaan ini diberikan kepada 15 provinsi di Indonesia, termasuk NTB yang masuk dalam nominasi IMTI.
Provinsi NTB berhasil masuk dalam lima besar nasional sebagai destinasi pariwisata ramah Muslim terbaik 2025. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal yang diserahkan Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.
Baca juga: NTB berharap meraih juara destinasi pariwisata ramah Muslim dunia
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
"Alhamdulillah, Provinsi NTB meraih penghargaan IMTI 2025 sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata ramah Muslim terbaik nasional. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas NTB sebagai destinasi unggulan Muslim Friendly Tourism di Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, pencapaian ini semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata berdaya saing global.
Baca juga: NTB raih peringkat satu destinasi pariwisata ramah muslim
Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan ada beberapa catatan ke depan untuk peningkatan NTB sebagai salah satu pusat kekuatan global pariwisata ramah Muslim di Indonesia.
Catatan itu, kata Aulia, terkait standarisasi, sertifikasi dan jaminan halal perlu ditampilkan di gerai-gerai F&B dan penyedia layanan perhotelan untuk memperkuat kepercayaan wisatawan.
Selanjutnya digitalisasi dan merek global bahwa NTB merupakan pusat ramah Muslim dengan optimalisasi dan integrasi layanan dan fasilitas halal.
"Kemudian memperluas infrastruktur dan layanan aksebilitas untuk memastikan inklusivitas bagi semua wisatawan," katanya dihubungi melalui pesan singkat.
