Dompu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, terus melangkah dalam mewujudkan tata ruang kota yang hijau, inklusif, dan ramah lingkungan melalui percepatan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karijawa.
"Program ini menjadi bagian dari visi besar Dompu Maju yang menempatkan keseimbangan antara pembangunan fisik dan kualitas hidup masyarakat sebagai prioritas utama," kata Bupati Dompu, Bambang Firdaus, di lokasi proyek lanjutan RTH Karijawa, Jumat.
Menurutnya, kehadiran RTH tersebut bukan hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga menjadi ruang sosial dan edukatif bagi masyarakat. Taman ini dirancang agar dapat dimanfaatkan semua kalangan sebagai tempat rekreasi, belajar, dan berkegiatan positif.
"RTH ini bukan hanya taman, tapi tempat tumbuhnya kebersamaan. Saya ingin ruang ini menjadi titik temu warga, tempat aman, nyaman, dan produktif bagi anak muda kita," ujar Ketua DPC Partai Gerindra.
Baca juga: Hutan Kota Giong Siu disebut sabuk hijau mencegah banjir di Mataram
Bambang menegaskan, pembangunan ini merupakan bentuk komitmennya untuk menghadirkan ruang publik yang berkelanjutan dan manusiawi. Ia memastikan, akan melakukan pengawasan langsung di lapangan untuk melihat kualitas proyek tersebut.
"Setiap waktu saya akan turun mengecek. Jangan asal bangun, tapi harus berkualitas dan bermanfaat jangka panjang," imbuhnya.
Bupati menambahkan, pembangunan RTH ini juga menjadi simbol kesadaran baru masyarakat Dompu untuk menata ruang hidup yang seimbang antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
"Dengan RTH ini, Dompu ke depan akan punya city forest, paru-paru kota yang membawa kesejukan dan kebanggaan bagi kita semua," harapnya.
Baca juga: RTH Pagutan Mataram punya peran ekologis atur iklim mikro
Pembangunan RTH Karijawa akan berlangsung selama 100 hari kerja, dengan sistem anggaran yang dikelola secara transparan dan akuntabel.
"Targetnya selesai akhir Desember, dan InsyaAllah bisa dinikmati masyarakat saat malam pergantian tahun, 1 Januari 2026," pungkasnya.
