Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Haerul Warisin mengatakan proyek pembangunan instalasi pengelolaan lumpur tinja (IPLT) bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, melainkan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
"Keberhasilan proyek IPLT ini akan membawa dampak nyata terhadap kualitas hidup masyarakat di Lombok Timur," kata Haerul Warisin saat meninjau progres proyek pembangunan IPLT di Kecamatan Labuhan Haji tersebut di Lombok Timur, Rabu.
Ia mengatakan pembangunan IPLT di wilayah Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji tersebut merupakan proyek strategis daerah, pembangunan instalasi pengelolaan lumpur tinja senilai Rp9 miliar dari dana alokasi khusus (DAK).
Baca juga: Pemerintah Lombok Tengah maksimal IPLT tangani sanitasi
Proyek ini juga salah satu infrastruktur penting di sektor sanitasi lingkungan dan pengerjaan konstruksi fisik telah mencapai 43 persen.
"Kami harapkan proyek ini bisa tuntas akhir 2025, agar pengerjaan cepat tuntas perlu juga menambah pekerja," katanya.
“Tenaga harus ditambah, teknologinya juga jangan lambat. Kita ingin hasilnya cepat dirasakan masyarakat,” katanya
Ia mengatakan fasilitas IPLT Ijobalit dirancang sebagai sistem pengelolaan lumpur tinja yang ramah lingkungan. Hasil olahannya diharapkan mampu menekan pencemaran, mengurangi risiko penyakit berbasis sanitasi.
"Serta memperpanjang umur layanan sistem pembuangan air limbah di kawasan perkotaan," kata dia.
Ia mengatakan proyek tersebut sebagai investasi jangka panjang yang dapat memberi kontribusi pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Pemanfaatan hasil olahan limbah secara ekonomis menjadi peluang baru di bidang lingkungan dan energi," kata bupati.
Dengan dorongan dan kontrol intensif dari pimpinan daerah, proyek IPLT tersebut diyakini bisa selesai tepat waktu dan memberikan manfaat luas.
"Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berharap keberadaan instalasi tersebut menjadi model pengelolaan sanitasi modern yang berkelanjutan di Pulau Lombok," katanya.
