Kepala BPIP Perkuat Ideologi di Komunitas Band Metal Bandung

id Komunitas Pancasila

Kepala BPIP Perkuat Ideologi di Komunitas Band Metal Bandung

Dok

Saya melihat ada spirit kejayaan bangsa Indonesia di dalam diri anak-anak muda yang memiliki bakat musik aliran metal tersebut
Mataram (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) Prof Hariyono, Ngariung bareng komunitas Band Musik Heavy Metal Bandung, di salah satu resto di kawasan Jalan Flores Bandung, Jawa Barat, pekan lalu.

Awal pertemuan antara Kepala BPIP digagas oleh Penyanyi Pop dan Jazz senior Trie Utami. Setidaknya lima Grup Musik Heavy Metal ikut kumpul bareng sembari diskusi dengan Prof Hariyono seputar ideologi Pancasila.

Adapun ke lima grup band itu, diantaranya, Grup Musik Jasad, Kaluman, Disinfected, Turbidity, Gore in famous.

Prof Hariyono mengaku dari pertemuan tersebut dapat belajar dan menemukan mutiara Pancasila dari para komunitas musik Death Metal.

"Disitu saya melihat ada spirit kejayaan bangsa Indonesia di dalam diri anak-anak muda yang memiliki bakat musik aliran metal tersebut. Yang sangat menakjubkan setelah mengetahui bahwa karya-karya para komunitas musik itu, mereka sudah mendunia," ucap Prof Hariyono dalam keterangannya.

Pertemuan itu, kata dia, terlihat suasana akrab dan hangat sambil diselingi canda dan tawa, yang langsung terasa ketika berkumpul kaum muda penggemar musik heavy metal tersebut. Sangat Kontras dengan penampilan mereka yang rata-rata menggunakan atribut berwarna hitam yang lekat dengan kesan awal sangar dan angker.

Bagi mereka, Trie Utami sudah seperti orang tua sendiri bagi anak-anak komunitas heavy metal ini. Bahwa ada kurang lebih 100 grup musik metal di Bandung yang bergabung dalam komunitas dengan nama Bandung Death Metal.

Salah satunya, Kang Man kerap disapa, yang merupakan vokalis dari grup band Jasad  mengatakan komunitas Bandung Death Metal selama ini sudah terbiasa untuk hidup saling bantu dan gotong royong. Komunitas ini memiliki dana yang mereka sebut sebagai dana komunal.

"Dana tersebut dipergunakan untuk membantu anggota komunitas dalam berbagai kegiatan. Bahkan, ada grup yang akan melakukan tur ke luar negeri. Para komunitas akan bergotong royong mengumpulkan dana untuk anggota mereka yang memerlukan," ujar Kang Man.

Dikatakan, komunitasnya berlandaskan, "Cinta Kasih" dengan semboyannya adalah: Kukuh dalam pendirian walaupun badan hancur tetap  Pancasila dan Merah Putih.

"Pancasila di komunitas metal sudah dipraktikkan," kata Kang Man.