Lestarikan budaya Sasak, Dispar Mataram bentuk tim kesenian "Sekehe Gong"

id sekekhe gong,dispar,mataram

Lestarikan budaya Sasak, Dispar Mataram bentuk tim kesenian "Sekehe Gong"

Tim kesenian "Sekehe Gong" Dinas Pariwisata Kota Mataram saat berlatih di ruang seni budaya. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah membentuk tim kesenian "Sekehe Gong" yang beranggotakan dari internal pegawainya sebagai salah satu bagian melestarikan seni budaya lokal Suku Sasak di Pulau Lombok.

"Begitu saya dilantik, saya langsung berinisitif membentuk tim kesenian ini agar di Dispar memiliki 'Sekehe Gong' yang bisa menjadi embrio untuk memasyarakatkan kesenian lokal tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram I Made Swastika Negara di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, selain untuk melestarikan seni budaya lokal, pembentukan tim kesenian ini sekaligus memberikan edukasi kepada para pegawai di Dispar Kota Mataram agar dapat memainkan kesenian lokal tersebut serta mengetahui makna dari kesenian itu.

"Jangan sampai, kita hanya bisa menyarankan masyarakat untuk melestarikan kesenian lokal tetapi kita sendiri tidak bisa memainkannya," ujarnya.

Menurutnya, tim kesenian "Sekehe Gong" ini beranggotakan 13 orang yang sebagian besarnya merupakan pegawai non-aparatur sipil negara (ASN), dengan tugas utamanya melakukan pemantauan sejumlah objek pariwisata.

Karena itu, setelah mereka melakukan pemantauan objek wisata, saat jam kerja siang setiap harinya mereka tetap berlatih sehingga dalam waktu kurang dua bulan mereka sudah dapat menguasai kesenian tersebut. Bahkan, mereka sudah tampil beberapa kali di Taman Budaya Mataram.

"Tim kesenian ini juga bisa digunakan untuk kegiatan internal pemerintah kota dalam berbagai acara, sehingga kita tidak perlu mencari tim kesenian dari luar," katanya.

Jadi sekarang, setiap orang yang melintas di depan Kantor Dispar Kota Mataram di Jalan Majapahit akan mendengar suara tim kesenian "Sekehe Gong" yang berlatih.

"Jika ada masyarakat yang ingin belajar memainkan 'Sekehe Gong', kami persilakan, atau sekedar untuk menonton, sebab kami sudah memiliki ruang khusus untuk berlatih," katanya.

Ke depan, mantan staf ahli ini, ingin kesenian lokal "Sekehe Gong" ini juga dimasyarakatkan dengan melakukan berbagai pembinaan dan pelatihan melalui sekolah-sekolah seperti halnya kesenian "Gendang Beleq" yang saat ini sudah cukup populer di tengah masyarakat.*