PRODUK PERHIASAN INDONESIA TIDAK KALAH BERSAING

id

Jakarta (ANTARA) - Produk-produk perhiasan Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk-produk sejenis dari negara-negara lain, untuk itu Indonesia diharapkan agar tetap hadir dalam pameran perhiasan berskala internasional, Vicenca Oro Choice Italia, pada tahun-tahun mendatang.

Penilaian itu disampaikan Presiden Fiera Di Vicenza (Vicenza Fair), Dino Menarin dalam sambutannya pada pembukaan pameran yang antara lain dihadiri oleh Walikota Vicenza, Wakil Menteri Ekonomi Italia dan Dubes RI untuk Italia Mohamad Oemar, kata Councellor Pensosbud KBRI Roma Masurifun Lajawa dalam siaran persnya, Sabtu.

Dino Menarin berpendapat meski resesi ekonomi dunia mempengaruhi konsumsi perhiasan, namun perhiasan khususnya emas tetap merupakan benda berharga untuk investasi. Perhiasan-perhiasan bermutu dan berkelas dunia tetap banyak diminati konsumen.

KBRI Roma bekerja sama dengan Badan Pengembangan Ekspor nasional (BPEN), Departemen Perdagangan, telah memfasilitasi 12 pengusaha dan perancang perhiasan Indonesia yang berasal dari Jakarta, Bogor, Solo, Semarang, Bali dan Lombok untuk mengikuti pameran perhiasan berskala internasional Vicenza Oro Choice Italia di kota Vicenza, Italia, pada 12-16 September lalu.

Pameran tersebut diikuti oleh 1.333 peserta dan menggunakan lahan tidak kurang dari 23.000 m2, terdiri dari 993 pengusaha perhiasan Italia dan 340 pengusaha dari berbagai negara.

Pengunjung pameran tercatat lebih dari 17.000 orang berasal dari kalangan terbatas, umumnya dari Italia dan negara-negara Eropa lainnya yang memiliki butik perhiasan, toko, gerai maupun wholesaler dengan jaringan luas.

Pameran perhiasan yang selektif ini sangat mementingkan kualitas, disain, nuansa seni dan warna, inovasi dan kreatifitas, sesuai dengan selera mutakhir pasar perhiasan dunia, terutama di Eropa.

Stan Indonesia yang menempati lahan sekitar 120 m2 menampilkan berbagai jenis perhiasan kelas dunia dengan disain eksotik, berlatar belakang budaya khas Indonesia dan umumnya diproduksi secara manual, seperti custom jewellery dan fine jewellery dari bahan baku emas, perak, batu permata, mutiara, kerang-kerangan, kombinasi kayu, yang dirancang oleh para disainer perhiasan serta produsen eksportir perhiasan terkemuka Indonesia.

Italia merupakan eksportir perhiasan terbesar kedua di kawasan Uni Eropa setelah Belgia dan importir ketiga setelah Inggris dan Prancis.

Berdasarkan data statistik Italia (Istat) tahun 2008, Indonesia menduduki peringkat ke 30 negara pengekspor produk perhiasan ke Italia dengan pangsa pasar sebesar 0.26 persen dan nilai ekspor sebesar 23,283 juta dolar AS. Nilai tersebut naik cukup signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 15,878 juta dolar AS (2007) dan 8,626 juta (2006).

Siaran pers itu juga menyebutkan bahwa Atase Perdagangan (Atdag) KBRI Roma Frank Kandou mencatat hasil transaksi dagang pengusaha Indonesia selama pameran mencapai 182.886 euro atau sekitar Rp2,6 miliar.

Di samping itu, tercatat pula sejumlah komitmen pembeli yang akan mengirimkan disain pesanan perhiasan kepada pengusaha Indonesia dan merencanakan untuk meninjau bengkel kerja pengrajin di Indonesia.

Dari pengamatan terhadap minat dan komentar para pengunjung pameran, produk perhiasan mutiara air laut dari perairan Lombok dinilai lebih bagus kualitasnya dibandingkan produk mutiara dari China yang dibudidayakan di air tawar. Menurut mereka perhiasan mutiara Indonesia lebih cocok terutama untuk dikombinasikan dengan batu permata seperti berlian.

Sementara itu permintaan atas custom jewellery Indonesia juga tidak kalah bersaing di pasar Eropa, seperti terlihat dari besarnya nilai kontrak penjualan perusahaan Karga Kreasindo, Solo dengan wholesaler Gino Srl, Verona Italia yang mencapai 60.000 euro, untuk jenis perhiasan mutiara kombinasi berlian.

Gino Srl, Verona Italia memiliki jaringan 32 gerai di Italia dan Yunani. Karga Kreasindo akan mengirim pesanan secara bertahap hingga Januari 2010.

Selain itu, perusahaan Ghana Export, Bali juga akan menjalin bisnis dengan pengusaha Polandia yang memiliki jaringan pemasaran perhiasan di negaranya untuk mengisi museum patung para raja yang terbuat dari perhiasan perak dikombinasikan dengan kayu mahagoni. (*)