"Under pass" tugu Mataram tergantung dari Balai Jalan Nasional

id mataram metro,tugu,BJN

"Under pass" tugu Mataram tergantung dari Balai Jalan Nasional

Belasan "riders" motor skutik "Honda Adventure Smart", melintasi tugu Giri Menang Square, di Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (6/6). (1)

Mataram (ANTARA) - Asisten II Bidang Perkonomian dan Administrasi Pembangunan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat,  H Mahmuddin Tura mengatakan, pembangunan "under pass" tugu Mataram Metro di bundaran Jalan Lingkar Selatan menunggu respon terhadap ekspose konstruksi dari Balai Jalan Nasional (BJN).

"BJN meminta kami bersama konsultan untuk melakukan ekspose tentang perhitungan konstruksi yang akan digunakan, sehingga BJN yakin konstruksi yang akan digunakan kuat dan sesuai standar nasional," katanya kepada wartawan di Mataram,  Jumat.

Ia mengatakan, usulan ekspose tersebut sudah disampaikan akhir bulan lalu, tetapi sampai saat ini BJN belum mengundang pemerintah kota untuk melakukan ekspose.

Dalam hal ini, pemerintah kota hanya bisa menunggu, tidak bisa melakukan jemput bola karena jadwal ekspose sepenuhnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan pihak BJN.

"Waktu untuk lelang proyek lanjutan tugu Mataram Metro secara keseluruhan sebesar Rp11 miliar sudah sangat mendesak. Kita tidak ingin proyek ini terhambat dan tidak bisa dilaksanakan tuntas hingga akhir tahun," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Mahmuddin, apabila BJN belum dapat memberikan jawaban hingga akhir April 2019, maka pemerintah kota akan mengambil alternatif kedua yakni melakukan lelang hanya untuk lanjutan fisik tugu Mataram Metro.

Untuk pembangunan "under pass" akan dilanjutkan pada 2020, jika tidak begitu dikhawatirkan anggaran untuk lanjutan pembangunan tugu Mataram Metro tidak bisa dilaksanakan.

"Apabila alternatif kedua kita laksanakan, maka sisa anggaran bisa kita alihkan untuk kegiatan lainnya misalnya untuk penataan areal parkir," katanya.

Mahmuddin mengatakan, monumen Mataram Metro tersebut dibangun dengan desain modern namun tetap mengakomodasi kearifan lokal dan falsafah mutiara sebagai salah satu produk unggulan Kota Mataram.

“Monumen itu memiliki tinggi sekitar 50 meter, dan akan menjadi salah satu pusat rekreasi untuk melihat keindahan kota dari atas,” katanya.

Pemerintah kota akan melengkapi monumen tersebut dengan fasilitas jalan bawah tanah, lift dan tangga darurat ketika terjadi pemadaman listrik atau hal-hal yang tidak diinginkan.