PLN mulai mengoperasikan PLTMG Bima berkapasitas 50 megawatt

id PLN Nusra,PLTMG Bima

PLN mulai mengoperasikan PLTMG Bima berkapasitas 50 megawatt

Ilustrasi - Mural terbaik dalam lomba mural memperingati Hari Listrik Nasional yang digelar PLN Wilayah NTB. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima berkapasitas 50 megawatt untuk menambah daya pasokan listrik ke Sistem Sumbawa di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

"Pembangkit yang dibangun di Kelurahan Kolo, Kecamatan Asakota, Bima, tersebut sudah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO), sehingga layak dioperasikan," kata Asisten Manajer Komunikas PT  PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Lalu Irlan Jayadi, di Mataram, Senin.

PLTMG 50 megawatt (MW) Bima merupakan salah satu proyek ketenagalistrikan program 35.000 MW yang menjadi salah satu program prioritas nasional, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Tujuan program tersebut agar seluruh masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air dapat menikmati listrik sehingga rasio elektrifikasi Indonesia pada 2019 ditargetkan lebih dari 99 persen.

Irlan menyebutkan dengan masuknya PLTMG Bima unit 1, 2, dan 3, total kapasitas pembangkit listrik yang ada di NTB saat ini mencapai 356 MW.

Hal itu menjadi kabar baik bagi para investor dan masyarakat di NTB, yang ingin mengembangkan ekonomi daerah tanpa perlu khawatir lagi dengan ketersediaan energi listrik.

Menurut Irlan, kesiapan pemenuhan kebutuhan listrik untuk sektor industri dan pariwisata di NTB semakin membaik dari tahun ke tahun.

"Kesiapan energi di NTB sangat penting, mengingat provinsi tersebut merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara," ujarnya.

Ia menambahkan sejumlah proyek infrastruktur ketenagalistrikan di NTB, juga sudah mendapat SLO. Di antaranya adalah Gardu Induk 70 kilo Volt (kV) Bonto, Gardu Induk 70 kV Bima Extension, Gardu Induk 70 kV Alas, dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 kV Alas-Taliwang.

Ada juga empat proyek pembangkit listrij di NTB yang sedang proses penerbitan SLO.

Di Pulau Lombok sendiri terdapat dua proyek SUTT 150 kV yang sedang proses prakonstruksi, yaitu jalur transmisi SUTT 150 kV Jeranjang-Sekotong, dan jalur transmisi SUTT 150 kV Mataram-Mantang.