Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta Kementerian Perdagangan menambah pasokan bawang putih impor sebanyak 50 ton untuk kebutuhan masyarakat di lima kabupaten di Pulau Sumbawa.
"Kami sudah minta karena harga bawang putih impor di Pulau Sumbawa masih relatif mahal, yakni Rp70 ribu per kilogram," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj Putu Selly Andayani, di Mataram, Kamis.
Sebelumnya, kata dia, NTB sudah memperoleh pasokan bawang putih impor sebanyak 72 ton sesuai permintaan. Komoditas tersebut didatangkan dalam dua tahap, yakni sebanyak 45 ton dan 27 ton.
Pasokan yang didatangkan dari Jakarta itu dalam rangka menekan harga komoditas tersebut yang sempat mencapai Rp80 ribu per kilogram di Pulau Lombok, NTB.
"Adanya pasokan bawang putih impor tersebut sudah mampu menurunkan harga. Hari ini pedagang di pasar tradisional Mandalika Mataram menjual dengan harga Rp40 ribu per kilogram. Tinggal di Sumbawa yang masih mahal," ujarnya.
Ia berharap permintaan tambahan bawang putih impor untuk kebutuhan warga di Pulau Sumbawa segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Perdagangan, sehingga harga komoditas tersebut segera turun.
"Mudahan dalam waktu dekat ini barang sudah datang sehingga harga bawang putih impor di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tidak ada perbedaan," ucap Selly.
Menurut dia, permintaan masyarakat terhadap bawang putih impor relatif tinggi, terutama pada bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah. Hal itu disebabkan ukuran umbinya yang besar sehingga mudah dikupas dibandingkan bawang putih lokal (Sembalun).
"Memang sempat menjadi pertanyaan Staf Ahli Menteri Perdagangan, kenapa NTB minta bawang putih impor, padahal menjadi salah satu sentra produksi nasional. Saya jawab karena masyarakat mencarinya dan harga lebih murah," katanya.
Nur Halimah, salah seorang pedagang di pasar tradisional Dasan Agung, mengakui jika bawang putih impor lebih disukai konsumen, terutama ibu-ibu yang memiliki usaha warung nasi.
"Ibu-ibu lebih suka membeli bawang putih impor karena kulitnya gampang dikupas dan harganya lebih murah dibandingkan bawang putih Sembalun," tutur Halimah.
Berita Terkait
Pemkab Lombok Tengah siapkan program perluasan indeks pertanaman di 2024
Kamis, 25 April 2024 12:36
Pemkab Lombok Utara mengevaluasi program e-Lapor
Kamis, 25 April 2024 1:40
KPU NTB merekrut ulang anggota PPS dan PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 19:59
Syarat calon perseorangan Pilkada NTB minimal 333.055 dukungan
Rabu, 24 April 2024 19:57
Pengadilan Mataram gelar sidang pencemaran nama baik mantan Gubernur NTB
Rabu, 24 April 2024 16:44
Pj Gubernur NTB ingatkan deretan tugas penting Pj Bupati Lombok Barat
Rabu, 24 April 2024 13:14
Implemenatasi Perda Pencegahan Perkawinan Anak di NTB dievaluasi
Rabu, 24 April 2024 13:02
Jambore desa wisata 2024 digelar di Lombok Tengah pada 27-28 April 2024
Rabu, 24 April 2024 12:58