Mataram (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Malaysia mengupayakan solusi Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS) untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia.
Ketua Lazismu Malaysia, Sutrisno mengemukakan hal itu pada sosialisasi Lazismu Kantor Layanan Malaysia di Kuala Lumpur, Selasa, yang dihadiri Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Mochamad Farid Makruf.
“Sejak November 2018 Lazismu bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia membentuk Kantor Layanan Malaysia," ujar mahasiswa program doktoral di Islamic Banking & Finance di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM).
Dalam forum sosialisasi tersebut dosen Universitas Muhammadiyah Yogjakarta ini menyampaikan program-program yang akan diluncurkan.
Sebagian program tersebut merupakan kesinambungan dari kegiatan PCIM Malaysia sebelum ini seperti penggalangan donasi kemanusiaan, penggalangan ZIS serta penyaluran daging qurban.
Sutrisno menambahkan Lazismu Malaysia juga bertekad membantu mencarikan solusi untuk mereka yang memerlukan bantuan biaya sekolah maupun akses pelayanan kesehatan. Salah satu strategi pelayanan kesehatan ini adalah dengan melibatkan para dokter Indonesia yang sedang tinggal di Malaysia.
"Strategi lainnya bisa dengan mendatangkan mahasiswa kedokteran dan ilmu kesehatan yang berminat untuk menjalani KKN di Malaysia dan menyampaikan ilmunya untuk target penerima. Untuk yang satu ini Lazismu akan bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia yang bersedia," katanya.
Dalam forum sosialisasi Lazismu di Rumah Dakwah, Ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda mengingatkan bahwa Lazismu perlu berkoordinasi dengan para pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Malaysia agar membantu segala usaha promosi dan mobilisasi program.
Semua komponen di PCIM Malaysia ikut mendukung termasuk MDMC Malaysia yang sudah dua tahun berdiri dibawah pimpinan Ust. Zulfan Haidar.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia, Mochammad Farid Ma'ruf mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pergerakan Muhammadiyah yang terbukti telah berkarya dan bekerja untuk umat dan bangsa.
Farid berharap kerja sama antara KBRI dan PCIM Malaysia yang harmonis dan sinergis selama ini dapat memperkuat lagi upaya KBRI untuk menyediakan akses pendidikan bagi warga negara Indonesia di Malaysia.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan juga mendukung Lazismu dalam menyukseskan program-programnya ke depan.Lazismu didirikan oleh PP Muhammadiyah pada 2002, selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56