Mataram (ANTARA) - Pasukan elit Iran, Pengawal Revolusi, telah menggerebek tiga agensi model di bawah tanah, serta menuduh perusahaan-perusahaan itu dan para modelnya mencemooh cara berpakaian Islami yang ketat, kantor-kantor berita Iran melaporkan pada Sabtu.
Jenderal Mohsen Karimi, seorang panglima Pengawal Revolusi di Kota Arak, di bagian tengah Iran, mengatakan para staf di agensi-agensi tersebut telah ditangkap karena "mempromosikan ketaksopanan", sebagian melalui foto-foto para model di media sosial, kata kantor berita semi-resmi Fars.
Penguasa Iran telah berulang-ulang merazia acara-acara peragaan busana tak berizin dan menyasar agensi-agensi model yang mengunggah foro-foto para model di jejaring dalam mengenakan pakaian ala Barat yang tak sesuai dengan peraturan hijab Islam di Iran.
Karimi yang dikutip media mengatakan siapa saja yang melanggar norma dan berpikir mereka dapat melakukan apa saja di dunia maya, cepat atau lambat, para penegak hukum akan menangkapnya.
Dia tidak menyebutkan berapa banyak orang yang sudah ditangkap.
Para pejabat Iran sudah lama memperingatkan bahwa pengaruh Barat dan khususnya budaya Amerika Serikat melalui hiburan, medsos dan internet merupakan ancaman terhadap nilai-nilai Islam dan revolusi.
Sumber; Reuters
Baca juga: Pengawal Revolusi bentrok dengan ISIS di Iran
Baca juga: Iran klaim telah patahkan unjuk rasa "ditunggangi kekuatan asing"
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56