MotoGP: Akankah Italia kembali pesta di Mugello?

id moto gp

MotoGP: Akankah Italia kembali pesta di Mugello?

Pebalap Moto GP Repsol Honda Marc Marquez melakukan selebrasi setelah memenangkan French Grand Prix di Circuit Bugatti, Le Mans, Prancis, Minggu (19/5/2019). (REUTERS/GONZALO FUENTES)

Mataram (ANTARA) - Tahun lalu di Mugello publik Italia berpesta. Dua Ducati finis terdepan dan Valentino Rossi melengkapi podium setelah start dari pole position.

The Doctor akan mengincar sejarah baru di trek yang berada di Tuscan, Italia itu, yaitu kemenangan ke sepuluh kali dalam karirnya.

Berbicara soal Mugello tak bisa terlepas dari nama Valentino Rossi. Pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu memiliki hubungan yang sakral dengan sirkuit dan para penggemarnya yang membuat atmosfer tersendiri di balapan GP Italia.

Pebalap tuan rumah itu mengantongi tujuh kemenangan beruntun di kelas premier dari 2002 hingga 2008 yang menyematkan Rossi sebagai pahlawan di tanah kelahirannya itu.

Namun, 11 tahun terakhir, Mugello tidak lagi menjadi ladang perburuan yang mudah bagi pebalap bernomor 46 itu sejak terakhir kali naik podium pertama setelah start dari pole position pada 2008.

Sejak itu, Rossi hanya mencetak empat kali finis ketiga, terakhir kali pada GP Italia musim lalu.

"Aku senang ini saatnya bagi Mugello. Ini adalah akhir pekan yang spesial dan balapan yang spesial bagi semua pebalap Italia," kata Rossi seperti dikutip laman resmi MotoGP.

Tiba di Mugello, Rossi akan menutupi defisit 23 poin dari pimpinan klasemen Marc Marquez dan berharap penampilan Yamaha yang lebih konsisten tahun ini.

"Ini adalah salah satu trek paling cantik tahun ini. Trek yang sangat aku suka, namun akan sulit karena semua orang sangat cepat."

"Mugello memiliki akselerasi yang lebih sedikit dari kecepatan rendah, jadi aku kira kami bisa lebih cepat dari Le Mans, namun ada juga lintasan lurus yang panjang. Tentu ini akan jadi titik kelemahan kami, jika kami bekerja dengan baik, kami bisa mempertahankan diri. Kami harus mencoba untuk kompetitif dan memberikan yang terbaik."

Sementara itu GP Italia akan menjadi hajatan besar bagi Ducati, yang kini diperkuat oleh seluruhnya pebalap Italia. Andrea Dovizioso, Danilo Petrucci dan pebalap uji Michelle Pirro.

Bagi Dovizioso, Mugello tahun ini akan spesial karena pebalap asal Italia itu dan akan menjalani balapan Grand Prix ke-300 dalam karirnya akhir pekan nanti.

"300 adalah angka yang besar. Aku sangat senang tiba di Mugello pada saat ini dalam kejuaraan ini karena tentu ini adalah trek yang bagus dan kami membutuhkan hasil yang baik," kata pebalap bernomor 04 itu.

"Aku rasa setelah hasil bagus di Le Mans dengan tiga Ducati, kami bisa sangat kompetitif untuk melawan Marc. Tentunya dia ingin juga menang di Mugello, tapi aku rasa kami memiliki setiap peluang untuk bertarung dengannya juga dengan pebalap yang lain."

Pun demikian bagi Petrucci, yang tahun lalu menggunakan livery khusus dari Lamborghini di Mugello.

"Sangat menyenangkan bagi pebalap Italia untuk membalap di Mugello, khususnya dengan Ducati dan bagiku ini adalah pertama kalinya dengan warna pabrikan. Selalu menjadi balapan yang bagus bagi kami dan kami ingin mendapati akhir pekan yang baik, kami tiba dari Le Mans dan dengan hasil balapan yang bagus. Kami ingin berada di atas. akan sangat sulit tapi kami sekarang di rumah," kata Petrucci.

Mugello tahun lalu juga menyaksikan bagaimana Jorge Lorenzo membungkam kritikus ketika finis pertama di tengah masa sulit bersama Ducati.

Pebalap asal Spanyol itu menggambarkan GP Italia tahun lalu sebagai balapan terbaik sepanjang karirnya.

Kini Lorenzo yang membela Honda bertekad untuk mengulangi kesuksesannya tahun lalu, walaupun juga sedang mendapati performa yang buruk dengan pabrikan asal Jepang itu.

"Kami membuat progres yang bagus di Le Mans dengan setting motor dan mampu menempel di depan," kata Lorenzo, yang telah menjuarai GP Italia 6 kali itu.

"Aku memiliki sejumlah kesuksesan di Mugello, jadi aku harap bisa terus meningkatkan posisi kami."