Pemuda Tionghoa-pecalang dilibatkan untuk pengamanan shalat Ied

id shalat id,lebaran 2019,Hubbul Wathan Islamic

Pemuda Tionghoa-pecalang dilibatkan untuk pengamanan shalat Ied

Masjid Hubbul Wathan Islamic Center. (1) (1/)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melihatkan pemuda Tionghoa dan pecalang untuk pengamanan areal parkir Masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang menjadi pusat pelaksanaan shalat Id 1440 Hijriah.

"Selain pengaman dari aparat kepolisian, panitia pelaksana shalat Idul Fitri juga akan melibatkan pemuda Tionghoa dan pecalang untuk pengamanan di areal parkir Masjid Hubbul Wathan Islamic Center (IC)," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang di Mataram, Senin.

Masjid Hubbul Watha IC akan menjadi pusat pelaksanaan shalat Id untuk jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan Kota Mataram serta warga masyarakat umum yang akan melaksanakan shalat Id.

Ia mengatakan, Wali Kota Mataram bersama Wakil Wali Kota Mataram serta keluarganya dan sejumlah jajaran pejabat Mataram akan melaksanakan shalat Id, bersama Gubernur NTB beserta jajarannya di Islamic Center.

Oleh karena itu, pemerintah kota telah mengerahkan tenaga-tenaga dari petugas terkait untuk melakukan pembersihan di seputar Islamic Center, termasuk di lapangan depan kantor Imigrasi karena akan digunakan untuk parkir.

Sementara untuk pengamanan dan pengaturan parkir di IC, pemerintah kota melibatkan pemuda Tionghoa dan para pecalang sebab menurut rencana akan ada penutupan jalan depan Kejaksaan Tinggi Jalan Langko saat pelaksanana Idul Fitri akan diatur oleh pihak kepolisian.

"Dengan demikian, sepanjang jalan itu akan menjadi areal parkir, tetapi penuhi dulu areal parkir yang sudah disediakan barulah berjejer rapi di sepanjang jalan IC," katanya.

Diharapkan, dengan dilibatkannya pemuda Tionghoa dan para pecalang untuk pengamanan shalat Id, masyarakat yang shalat Id di IC bisa bisa lebih khusyuk, aman dan nyaman.

Dikatakan, berdasarkan kesepakatakan, imam yang akan mengimami shalat ied di IC adalah imam terakhir yang mengimami shalat teraweh di Islamic Center, sementara khatibnya ditetapkan sesuai dengan hasil rapat dengan provinsi.

"Prinsipnya tidak ada persoalan terkait dengan kegiatan shalat Id yang digabung dengan pemerintah provinsi," katanya.

Ditambahkan Martawang, dengan adanya penggabungan shalat Idul Fitri di IC dengan pemerintah provinsi, maka tahun ini menjadi tahun ketiga pemerintah kota melaksana shalat Idul Fitri bergabung dengan provinsi.

"Dengan adanya penggabungan ini, maka kegiatan shalat Id di Taman Bumi Gora Jalan Udayana ditiadakan," katanya.