Bisnis ANTARA diapresiasi peserta kongres Kantor Berita se-dunia

id Hempi N. Prajudi

Bisnis ANTARA diapresiasi peserta kongres Kantor Berita se-dunia

Jakarta 14/6, ( Antara) - (Ki-ka) Moderator, CEO of the Australian Associated Press (AAP), Bruce Davidson, CEO of the Czech News Agency (CTK), Jiri Maijstr, dan Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis LKBN Antara, Hempi N. Prajudi (kanan) saat menjadi panelis dalam sesi diskusi dengan tema “Ownership Models of News Agencies” diajang Konfrensi Kantor Berita Sedunia ke-6 di Sofia, Bulgaria. Bersama-sama sebagai panelis untuk tema sesi yang sama terdapat juga President of the Board of Directors and CEO of the Portuguese News Agency (LUSA), Nicolau Santos, CEO of the Finnish News Agency (TT), Jonas Eriksson, CEO of African News Agency, Grant Fredericks.foto ist.

Mataram (ANTARA) - Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN Antara, Hempi N. Prajudi menjadi pembicara sekaligus panelis dalam sesi “Ownership Models of News Agencies” bersama dengan CEO dari Kantor Berita Afrika Selatan, Finlandia, Portugal, Cekoslowakia, dan dipandu oleh CEO kantor berita Australia di ajang Kongres Kantor Berita Sedunia ke-6 di Sofia, Bulgaria, Jumat.

Kongres yang berlangsung pada 13-15 Juni itu mengusung tema “The Future of News”.

Hempi memaparkan mengenai Kantor Berita ANTARA yang berstatus sebagai BUMN namun masih memiliki kebebasan dalam menjalankan berbagai pola bisnis.

“Kementerian BUMN sangat mendukung inovasi-inovasi baru yang dikembangkan oleh ANTARA, di antaranya model bisnis yang menjadikan ANTARA sebagai konsultan dan penyedia layanan terpadu komunikasi media (Integrated Media Communication Services) untuk melayani kebutuhan komunikasi media seluruh BUMN beserta anak perusahaannya, maupun dalam mengembangkan model bisnis berbasis data dan informasi keuangan," kata Hempi.

Selain itu, tambah Hempi dukungan yang sama juga diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika agar ANTARA selalu mengembangkan diri untuk mencari peluang baru dalam meningkatkan pendapatan dari sumber-sumber non pemberitaan.

Dukungan ini, tambahnya membuat ANTARA sebagai kantor berita dapat lebih berkembang dengan baik dan mampu memenuhi kebutuhannya di tengah kondisi bisnis media yang tengah mengalami penurunan.

Pemaparan mengenai model-model bisnis yang dilakukan ini mendapatkan apresiasi dari beberapa kantor berita lain terutama yang memiliki pola kepemilikan yang sama dengan ANTARA.

Acting CEO dari kantor berita Namibia, Namibia Press Agency (NAMPA), Linus S. Chata, menyampaikan kalau dirinya dan kantor berita negaranya perlu belajar mengenai beberapa peluang bisnis dengan ANTARA.

Menurutnya pola yang sama dapat diterapkan di perusahaannya.

“Kami memiliki bentuk kepemilikan yang sama dengan ANTARA, namun Antara lebih maju dalam pengembangan bisnisnya, mungkin kami dapat mempelajari beberapa pola bisnis yang dijalankan Antara dan dapat kami terapkan di kantor berita NAMPA,” kata Linus di sela-sela konferensi.

Diskusi mengenai model bisnis yang dilakukan ANTARA untuk menjaga keberlangsungan perusahaan juga dilakukan dengan CEO Kantor Berita Malaysia (Bernama), Nurini Kassim.

Saat ini Bernama juga sedang melakukan berbagai pengembangan bisnisnya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan.

Pola bisnis yang dilakukan ANTARA juga dianggap menarik untuk dipelajari negara jiran tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan Chairman Pakistan Press International, Owais Aslam Ali, yang mengungkapkan ketertarikannya dengan model bisnis ANTARA melalui IMCS.