Mataram (ANTARA) - Panitia Olimpiade Tokyo 2020 akan mengungkapkan kepada publik desain medali Olimpiade pada sebuah acara bertajuk One Year to Go Ceremony dalam Tokyo International Forum pada 24 Juli 2019.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Pemerintahan Metropolitan Tokyo.
Medali emas, perak dan perunggu diproduksi dari logam bekas sisa ponsel tak terpakai dan perangkat elektronik kecil lainnya sebagai bagian dari proyek Tokyo 2020.
Proyek ini diabdikan untuk menggencarkan kampanye daur ulang dan aktif dalam pelayanan publik untuk memberi masyarakat kesempatan berperan dalam persiapan Olimpiade.
Pada momen sama juga akan diadakan acara penyerahan undangan panitia Olimpiade Tokyo 2020 kepada para wakil Komite Olimpiade Nasional oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Baca juga: Podium peraih medali Olimpiade 2020 dibuat dari sampah plastik
Presiden IOC Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kemungkinan menghadiri acara ini.
Panitia Olimpiade Tokyo 2020 juga mengungkapkan Pawai Obor juga akan dipromosikan pada seremoni itu.
Pawai Obor atau Torch Relay akan melewati situs-situs paling bersejarah dan terkenal di Jepang, termasuk Prefektur Fukushima, yang luluh lantak oleh gempa bumi dan tsunami 2011.
Menurut laman www.insidethegames.biz, Obor Olimpiade ini akan dibawa mengelilingi Jepang selama 121 hari yang berpuncak pada pembukaan Olimpiade tahun depan.
Baca juga: Obor Olimpiade 2020 akan singgahi area bekas tsunami
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56