Survei menyebutkan persaingan produk konsumen di Indonesia kian ketat

id Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati

Survei menyebutkan persaingan produk konsumen di Indonesia kian ketat

Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati tengah memberikan penjelasan brandfootprint pilihan konsumen Indonesia dari hasil survei produk fast moving consumer goods untuk tahun 2019. (Foto ANTARA/ Ganet Dirgantoro)

Mataram (ANTARA) - Survei Kantar menyebutkan persaingan produk konsumen atau dikenal sebagai "consumer goods" di Indonesia kian ketat sehingga menuntut produsen lebih kreatif untuk memasarkannya agar tetap menempati peringkat sepuluh besar.

"Hasil survei mewakili 85 persen dari total rumah tangga kota-kota besar di Indonesia," kata Marketing Director Kantar, Fanny Muharyati dalam keterangannya, diterima di Jakarta, Jumat.

Fanny menjelaskan survei brand "footprint" merupakan studi tahunan Kantar untuk mengukur merek apa saja yang paling sering dibeli konsumen.

"Studi ini meliputi jumlah pembelian (penetrasi pasar) dan berapa sering produk dibeli. Produk yang disurvei meliputi sektor fast 'moving consumer goods' seperti makanan, minuman, perawatan rumah, produk kesehatan dan kecantikan," jelas Fanny.

Fanny mengakui untuk peringkat "brand footprint" teratas di Indonesia masih dipegang pemain-pemain lama pemilik "brand-brand" kuat yang selama ini memang memiliki konsumen loyal.

Fanny memberikan saran bagi pemain baru untuk lebih sering melakukan inovasi dengan beragam pilihan produk sebagai upaya merebut pasar yang selama ini dikuasai merek-merek terkemuka.

Keberhasilan salah satu "brand" mi instan yang menempati peringkat sepuluh besar adalah dengan melakukan inovasi yakni dengan mengeluarkan beragam rasa atau mengeluarkan produk yang sama sekali berbeda.

Fanny menunjukkan salah satu contoh produk susu yoghurt ternama yang mengeluarkan produk "snack bar" sebagai upaya memperluas pasar.

Studi ini juga menggambarkan merek lokal berhasil membangun kehadiran yang lebih kuat, di mana 50 persendari 10 merek teratas berasal dari produsen lokal.

Kemampuan pemain lokal untuk mengadopsi dengan cepat ke tren konsumen terbaru memungkinkan mereka untuk lebih produktif dalam meluncurkan inovasi baru ke pasar lokal.

Fanny menyatakan merek yang paling banyak dipilih merupakan cerminan dari popularitas merek dan seberapa dekat merek tersebut dengan konsumen di Indonesia.

Pemain "FMCG" (fast moving consumer goods) dapat menerapkan beberapa strategi untuk mendapatkan lebih banyak pembeli, seperti menarik pembeli baru untuk merek tersebut, meningkatkan ketersediaan merek ke sejumlah lokasi geografis, atau bahkan bermain di beberapa kategori, jelas Fanny.

Berikut sepuluh besar merek produk konsumen yang dipilih konsumen Indonesia di kota besar termasuk Jakarta yakni Indomie, So Klin, Kapal Api, Royco, Mie Sedaap, Frisian Flag, Indofood, Molto, Masako, dan Lifebuoy.