Mataram (ANTARA) - Setiap konflik di Wilayah Teluk dapat menyebar tak terkendali, kata seorang komandan senior militer Iran sebagaimana dikutip pada Ahad oleh kantor berita setengah resmi, Fars.
Presiden AS Donald Trump pada Jumat (21/6) mengatakan ia membatalkan serangan militer setelah Iran menembak-jatuh satu "drone" milik AS sebab itu dapat menewaskan 150 orang, dan menandakan ia terbuka bagi pembicaraan dengan Teheran.
Iran pada Sabtu menyatakan negara Persia tersebut akan membalas dengan keras setiap ancaman terhadapnya.
"Jika konflik meletus di wilayah ini, tak satu negara pun dapat menangani saat dan luasnya," kata Mayor Jenderal Gholamali Rashid kepada Fars, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.
Sekutu AS, Israel --yang telah lama mengancam akan melancarkan serangan terhadap program nuklir Iran , yang menjadi sengketa-- menandakan pengertian atas pendirian Trump mengingat aksi tekanan diplomatiknya atas Teheran.
"Dengan segala hormat bahwa 150 orang Iran terbebas dari nasib kejam, faktor nyata utama ialah kebijakan Amerika (yang) dengan tegas melayani kepentingan dunia dan Israel dalam mencegah Iran memiliki senjata nuklir," kata Menteri Kerja Sama Regional Tzachi Hanegbi kepada Radio Israel.
Trump pada Sabtu mengatakan ia akan memberlakukan sanksi baru atas Iran tapi ia ingin membuat kesepakatan guna meningkatkan ekonomi yang merosot, tindakan nyata untuk meredam ketegangan.
Namun Hanegbi memperkirakan Washington masih dapat menyerang Iran jika Teheran melakukan provokasi di Teluk.
"Saya tahu bahwa --jika anda mengkaji teater-- pistol yang dikeluarkan pada Babak Pertama tampaknya akan ditembakkan pada Babak Ketiga (dan) kita mendekati babak ketiga itu," katanya.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Iran menembak jatuh pesawat nirawak "pengintai" AS
Kamis, 20 Juni 2019 16:12
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21