Mataram (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menegaskan boikot pemerintah Palestina atas Konferensi Bahrain yang digagas Amerika Serikat pada 25-26 Juni 2019.
"Pihak pemerintah Palestina sama sekali tidak mengikuti rentetan acara yang ada, ini merupakan sebuah tanda yang sangat jelas," kata Dubes Al Shun dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Sikap Palestina itu diibaratkan oleh Zuhair sebagai “calon pengantin yang tidak menghadiri acara pernikahannya”.
Lebih lanjut, dia menyatakan bagaimana mungkin Konferensi Bahrain dapat diteruskan tanpa kehadiran pemerintah Palestina, padahal pertemuan itu ditujukan untuk proyek besar di Palestina dan negara itu yang diharapkan untuk menerima dan menjalankannya.
Menurut Zuhair, konferensi yang digelar di Kota Manama, Bahrain, tersebut tidak didasari dengan niat tulus untuk mencari perdamaian, melainkan ditunggangi kepentingan pengusaha-pengusaha perumahan AS.
“Konferensi ini adalah bagian dari langkah Amerika untuk bermain licik di tanah Palestina,” ujar dia.
AS mengklaim konferensi yang disebut juga sebagai Inisiatif Manama itu sebagai langkah untuk membangkitkan perekonomian Palestina.Sebaliknya, Palestina menganggap konferensi itu hanya akan menghasilkan rekomendasi yang akan lebih menyulitkan negara dan rakyat Palestina.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56