Formula 1: Reliabilitas Mercedes kembali diuji di Austria

id Formula 1

Formula 1: Reliabilitas Mercedes kembali diuji di Austria

Formula One F1 - French Grand Prix - Circuit Paul Ricard, Le Castellet, France - June 23, 2019 Mercedes' Lewis Hamilton and Valtteri Bottas during the race REUTERS/Jean-Paul Pelissier (REUTERS/JEAN-PAUL PELISSIER)

Mataram (ANTARA) - Lewis Hamilton akhir pekan nanti akan merasakan panasnya cuaca dan juga persaingan di GP Austria di mana Mercedes mengalami kegagalan besar di sana tahun lalu.

Hamilton dan rekan satu timnya, Valtteri Bottas, gagal finis di Austria musim lalu. Kegagalan ganda itu menjadi yang pertama bagi Mercedes sejak kembalinya mereka sebagai konstruktor pada 2010. Itu juga merupakan satu-satunya kegagalan finis bagi Hamilton sejak 2016.

Cuaca diprediksi akan terik di Red Bull Ring, Spielberg, yang akan menggelar seri kesembilan musim ini.

Hamilton, pemuncak klasemen pebalap sementara, berharap mendapatkan tantangan dan persaingan yang lebih ketat dari pada balapan di Prancis yang terbilang cukup membosankan pekan lalu.

"Akan sangat panas di sana, sangat berat untuk rem," kata pebalap asal Inggris itu usai menang dominan di Le Castellet, Prancis, pekan lalu.

"Kami tidak tiba di sana dengan penuh keyakinan, kami sadar jika kami bisa mendapati akhir pekan yang sulit," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.

Setelah kegagalan di Austria tahun lalu, Hamilton telah memenangi 14 dari 20 balapan yang ia jalani. Musim ini dia telah menang enam kali, termasuk empat balapan terakhir, dan berada di puncak klasemen dengan unggul 36 poin dari pesaing terdekatnya, Bottas.

Mercedes juga telah menang empat dari lima balapan terakhir di sirkuit kandang tim Red Bull di Austria itu. Kedua pebalapnya, Hamilton menang pada 2016 sementara Bottas juara di tahun berikutnya.

Namun, kepala tim Mercedes Toto Wolff mengatakan jika pendinginan masih menjadi satu kelemahan timnya dan masalah itu tidak boleh diremehkan.

"(2018) adalah peringatan keras tentang bagaimana kesalahan bisa dengan cepat terjadi di olahraga ini dan reliabilitas serta performa saling terkait di Formula 1," kata Wolff.

Dalam dua pekan berturut-turut, tim mekanik Mercedes juga telah melakukan pembongkaran besar-besaran yang Wolff sebut sebagai "operasi bedah jantung" di mobil W10 mereka.

"Kami telah mengalami sejumlah masalah yang berbeda di komponen yang berbeda pula, yang setiap dari mereka bisa menyebabkan kami untuk berhenti, jadi kami harus mengatasi tantangan-tantangan itu secepat mungkin."