Mataram (ANTARA) - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pengiriman pertama sistem pertahanan S-400 buatan Rusia akan dilakukan dalam 10 hari, demikian laporan lembaga penyiaran NTV pada Minggu, sehari setelah Erdogan menyatakan tidak akan ada sanksi AS atas perjanjian tersebut.
Amerika Serikat mengatakan S-400 buatan Rusia akan membahayakan pesawat tempur F-35 miliknya, di mana Turki menjadi produsen sekaligus konsumennya. Washington mengaku akan memberlakukan sanksi atas perjanjian tersebut, namun Erdogan pada Sabtu mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan kepadanya bahwa tidak akan ada sanksi terkait sistem asal Rusia tersebut.
Ketika berbicara kepada awak media seusai KTT G20 di Jepang, tempatnya menggelar pembicaraan bilateral dengan Trump, Erdogan mengaku yakin perselisihan atas sistem S-400 akan diselesaikan "tanpa masalah". Pihaknya menambahkan bahwa rekannya AS mendukung Turki.
Erdogan juga mengatakan bahwa dirinya berharap isu Halkbank Turki, yang menghadapi sanksi AS, yang diberlakukan terhadap Iran, dapat segera diatasi.
Berita Terkait
Sistem rudal S-400 sedang dikirimkan ke Turki
Rabu, 10 Juli 2019 14:05
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21