Performa pebalap muda di Austria memberi gambaran masa depan F1

id Formula1

Performa pebalap muda di Austria memberi gambaran masa depan F1

Pebalap Ferrari Charles Leclerc di sesi latihan bebas GP Kanada, Jumat (7/6) (Formula1.com)

Mataram (ANTARA) -
 Balapan GP Austria akhir pekan lalu memberi gambaran bagaimana potensi para pebalap muda Formula 1 menjanjikan masa depan yang kompetitif bagi balapan jet darat itu.

Pebalap Red Bull Max Verstappen dan Charles Leclerc dari Ferrari menjadi bintang di Red Bull Ring, Spielberg, lewat duel klasik di penghujung lomba yang memaksa steward balapan untuk melakukan penyelidikan usai kedua pebalap berusia 21 tahun itu terlibat senggolan di tiga lap terakhir.

Keduanya mencetak sejarah sebagai pebalap termuda yang finis di dua peringkat teratas, sementara Valtteri Bottas (29), yang paling senior di podium, meraih peringkat tiga untuk Mercedes.

Sedangkan rekan satu Bottas, Lewis Hamilton finis kelima di belakang pebalap Ferrari Sebastian Vettel.

Kemudian ada rookie 19 tahun asal Inggris Lando Norris yang finis P6 untuk McLaren, menjadi pebalap tercepat di papan tengah.

Bisa dibilang GP Austria menjadi obat kerinduan para penggemar Formula 1 akan balapan yang ketat dan penuh kejutan setelah menyaksikan GP Prancis yang membosankan pekan sebelumnya.

"Kalian selalu minta balapan (sesungguhnya) sepanjang waktu dan sekarang kalian dapatkan itu," ungkap juara dunia lima kali Lewis Hamilton usai lomba, seperti dikutip Reuters.

"Pada akhirnya apa yang hari ini tunjukkan adalah kalian tak bisa melihat satu akhir pekan dan mengeluh, karena itu yang biasanya terjadi. Ketika satu akhir pekan tidak berjalan baik dan kalian bilang 'oh balapannya membosankan'," kata Hamilton.