Mataram (ANTARA) - Ketua Pengawal Revolusi Iran (IRGC), Rabu, mengatakan musuh khawatir tentang kemungkinan perang dan sebaliknya memusatkan perhatian pada konflik ekonomi, menurut Kantor Berita Fars.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat sejak Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 tahun lalu dan melarang semua penjualan internasional minyak Iran.
Pada Juni, Amerika Serikat hampir mengebom Iran. Presiden Donald Trump membatalkan serangan udara balasan pada menit-menit terakhir sebelum peluncuran. Trump mengaku bahwa serangan tersebut, yang untuk membalas Iran karena telah menembak jatuh drone (pesawat nirawak) milik AS, akan memakan lebih banyak korban.
."Di sektor militer kami telah benar-benar menutup jalur musuh," tegas Mayor Jenderal Hossein Salami.
"Dalam situasi saat ini, musuh yang khawatir soal meletusnya perang dan kekhawatiran ini terlihat dalam perangai taktik dan fisik mereka ... Di titik kritis saat ini, perang ekonomi menjadi sektor utama bagi musuh untuk melawan kami," kata dia.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56