Mataram (ANTARA) - PT Garuda Indonesia menjadi badan usaha milik negara (BUMN) pertama yang menggunakan mobil listrik produksi dalam negeri buatan PT Mobil Anak Bangsa dalam mendukung mobilitas operasional karyawan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa hadirnya fasilitas mobil listrik produksi dalam negeri ini merupakan bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam mendukung daya saing produk unggulan dalam negeri.
"Selain itu, hal ini juga menjadi komitmen Garuda Indonesia untuk menjaga lingkungan melalui pengoperasian kendaraan yang bebas emisi,” katanya.
Pada tahap awal penggunaan fasilitas mobil listrik tersebut akan menunjang mobilitas operasional karyawan Garuda Indonesia Group di lingkungan kerja areal Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Adapun saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak satu unit bus listrik berkapasitas 60 penumpang.
Baca juga: Kemenhub mulai uji tipe bus listrik
Garuda Indonesia ke depannya akan memperkuat kolaborasi dengan PT Mobil Anak Bangsa melalui anak usaha Aerotrans dan Gapura Angkasa untuk menggunakan bus listrik tersebut sebagai bagian dari layanan usaha jasa transportasi angkutan darat maupun penunjang layanan operasional penerbangan yang dikelola Garuda Indonesia Group.
“Upaya Garuda Indonesia dalam mendukung produk anak bangsa tersebut juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mengembangkan komitmen layanan operasional berwawasan lingkungan dengan menggunakan fasilitas penunjang operasional yang ramah lingkungan”, katanya.
Baca juga: TransJakarta tunggu aturan operasikan mobil listrik
Bus listrik dinilai sebagai solusi pintar untuk mengurangi polusi yang saat ini kondisinya memprihatinkan khususnya di daerah Jabodatabek karena hanya dengan pengisian batere selama tiga jam, bus listrik tersebut mampu menempuh jarak sejauh lebih kurang 300 kilometer, serta diharapkan mampu menekan biaya bahan bakar yang dikeluarkan untuk mobil operasional perusahaan.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56