Mataram (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad membenarkan pemerintah telah menerima empat usulan pengambilalihan perusahaan penerbangan Malaysia Airlines Sdn Bhd (MAS).
Mahathir mengemukakan hal itu saat ditemui wartawan setelah penutupan Persidangan Pendidikan Teknikal dan Latihan Vokasional (TVET) di Putrajaya, Selasa.
Mahathir mengatakan sejauh ini belum ada keputusan yang diambil karena pemerintah perlu meneliti semua usulan yang diajukan.
Dia mengatakan semua usulan berasal dari perusahaan setempat dan pihaknya belum mengambil keputusan.
"Banyak orang yang membuat penawaran, ada yang mau beli, ada yang mau menguruskan, pemerintah sedang mengkaji usulan-usulan ini. Kami perlu meneliti sebaik-baiknya karena pindah perusahaan berkali-kali. Jadi kita perlu pilih yang ada pengalaman,” katanya.
Salah satu pendiri Maskapai AirAsia Bhd Datuk Pahamin Ab Rajab baru-baru ini telah bertemu Mahathir Mohamad.
Pahamin dikabarkan berhasrat untuk "enyelamatkan" Malaysia Airlines dengan usulan pengambilalihan telah dikemukakan kepada Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Usaha Pahamin bersama-sama sejumlah pengusaha lebih kepada semangat mencintai negara di mana pihaknya juga berkomitmen tidak akan ada PHK bila pengambilalihan tersebut berhasil.
Menteri Perekonomian Malaysia Datuk Seri Mohamed Azmin Ali mengatakan pihak MAS bertanggung jawab untuk meneliti pilihan-pilihan usulan pengambilalihan tersebut.
Azmin mengatakan keputusan yang diambil kelak akan memperhatikan pandangan-pandangan Tun Mahathir dalam pertemuan BUMN Khazanah belum lama ini.
Berita Terkait
Belanda siap mengadili tersangka penembak pesawat Malaysia
Rabu, 19 Juni 2019 15:59
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21