Mataram (ANTARA) - Produk buatan Indonesia dinilai mampu bersaing di pasar internasional karena kiprahnya diterima di berbagai negara di dunia, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar.
“Banyak industri yang sudah ekspor ke pasar-pasar internasional dan kehadirannya diterima baik. Salah satu yang menjadi unggulan adalah industri makanan dan minuman,” kata Haris dihubungi di Jakarta, Kamis.
Haris menyebutkan beberapa punggawa industri makanan dan minuman antara lain Mayora, Indofood, hingga Garuda Food mampu menembus sekitar 100 negara untuk memasarkan produk mereka.
“Unthk Mayora sudah sampai 100 negara. Ada di Amerika hingga Eropa. Bahkan Garuda Food sudah punya pabrik di China,” ungkap Haris.
Kemenperin mencatat, industri makanan dan minuman merupakan salah satu andalan dalam kelompok sektor manufaktur nasional. Pada triwulan I tahun 2019, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 6,77 persen atau mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,07 persen.
Industri makanan dan minuman juga berperan penting sebagai penyumbang devisa yang cukup signifikan. Kontribusi ini terlihat dari investasi industri makanan dan minuman sebesar Rp12,77 triliun di triwulan I-2019.
Selain itu, industri ini memberikan sumbangan nilai ekspor hingga 8,25 miliar dolar AS atau berkontribusi 20,95 persen terhadap total ekspor industri pengolahan pada periode Januari-April 2019.
Sementara itu, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyampaikan, industri otomotif dan elektronika produksi Indonesia juga potensial di pasar internasional.
“Berbagai produk pabrikan otomotif nasional kini diekspor ke berbagai negara. Meskipun masih ada kendala, di mana beberapa negara menetapkan standar emisi lebih tinggi dari otomotif yang diproduksi Indonesia,” ujar Andry.
Menurut dia, Australia dapat menjadi pasar ekspor yang menggiurkan untuk produk otomotif Indonesia, namun ketentuan untuk menggunakan kendaraan berstandar emisi Euro 4, masih belum dapat dipenuhi Indonesia.
“Ini memang terkait bahan bakar. Dibutuhkan peran dari banyak pihak untuk dapat mencapai ini,” pungkasnya.
Berita Terkait
Kemenperin menunjuk NTB tuan rumah ajang BBI nasional
Selasa, 9 April 2024 5:02
Isuzu dan Toyota menanggapi Menperin soal impor D-cab
Sabtu, 23 Maret 2024 7:28
Kemenperin mendorong pemulihan industri minuman l
Rabu, 13 Maret 2024 18:11
Menperin alokasi Rp116 miliar fasilitasi sertifikasi TKDN
Kamis, 7 Maret 2024 17:15
Wapres diagendakan tutup Pertemuan Bisnis P3DN VII di Bali
Kamis, 7 Maret 2024 5:35
Kemenperin apresiasi pengembangan SDM di otomotif
Sabtu, 17 Februari 2024 15:30
Kemenperin upayakan subtitusi impor farmasi
Senin, 12 Februari 2024 19:00
Kemenperin target sertifikasi halal 1.250 industri kecil
Kamis, 8 Februari 2024 7:52