Dorong Peningkatan Rasio Elektrifikasi, PLN UP3 Mataram gelar pelatihan untuk pegawai mitra kerja

id PLN,rasio elektrifikasi

Dorong Peningkatan Rasio Elektrifikasi, PLN UP3 Mataram gelar pelatihan untuk pegawai mitra kerja

Para pegawai mitra kerja Sambungan Rumah dan Alat Pembatas Pengukur (SR-APP), PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, mengikuti pelatihan di Kantor Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal (AKLI) Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7). (Foto Humas PLN UIW NTB)

Mataram (ANTARA) - Dalam rangka mendorong peningkatan rasio elektrifikasi dan pelayanan pelanggan, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram menggelar Pelatihan Teknis dan K3 khusus untuk pegawai mitra kerja Sambungan Rumah dan Alat Pembatas Pengukur (SR-APP), di Kantor Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal (AKLI) Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7).

Hadir sebagai pembicara Manager PLN UP3 Mataram, Dony N. Gustiarsyah, Manager Bagian Transaksi Energi Listrik, Lalu Muliadi, serta Pejabat Pelaksana K3L, Davit Saputra.

Manager PLN UP3 Mataram, Dony N. Gustiarsyah dalam pembukaan kegiatan mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dibutuhkan kerja sama yang optimal, tidak hanya dari PLN tetapi juga para mitra kerja.

"Kami menargetkan dapat mencapai rasio elektrifikasi 99 persen pada akhir tahun ini. Untuk mencapainya tentu perlu kerja optimal dari semua pihak. Salah satunya, pegawai mitra kerja yang menjadi ujung tombak dalam melakukan penyambungan ini harus kita tingkatkan kinerjanya," kata Dony. 

Hingga Juli tahun 2019, rasio elektrifikasi di Pulau Lombok telah mencapai 96,65 persen pada 2019, PLN ditargetkan melakukan penyambungan baru sebanyak 93.000 pelanggan rumah tangga agar rasio elektrifikasi dapat mencapai 99 persen.

Dony menambahkan kegiatan dalam bentuk upskilling ini juga merupakan upaya pihaknya dalam meningkatkan pengetahuan petugas mitra kerja untuk dapat memberikan pelayanan yang prima dan profesional. 

Dalam kesempatan itu, Dony juga menekankan kepada seluruh pegawai mitra kerja akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri dalam melakukan pekerjaan.

"Jangan sampai karena dikejar target, keselamatan tidak diperhatikan. Saya harus terus tekankan dalam bekerja utamakan keselamatan. Bekerja sesuai prosedur dan gunakan alat pelindung diri yang standar," ucap Dony.