Trump membahas cara AS keluar dari perang Afghanistan

id Donald Trump,perang Afghanistan

Trump membahas cara AS keluar dari perang Afghanistan

Mataram (ANTARA) - Presiden Donald Trump pada Senin (22/7) menyuarakan keyakinannya bahwa Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bisa membantu mewujudkan penyelesaian politis untuk mengakhiri perang Amerika Serikat selama 18 tahun di Afghanistan.

Selain itu, Trump menyebutkan kemungkinan untuk membuka kembali program bantuan bagi Islamabad.

"Menurut saya, Pakistan akan membantu kita keluar dari permasalahan," kata Trump sementara Khan duduk di sampingnya pada awal pertemuan mereka di Gedung Putih.

Trump berbicara soal kemungkinan melanjutkan bantuan Amerika Serikat senilai 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp18 triliun) yang ia pangkas tahun lalu. Namun, rencana itu tergantung pada hasil pertemuan.

Presiden itu juga menawarkan bantuan AS untuk menengahi persengketaan lama antara Pakistan dan India menyangkut Kashmir.

Baca juga: AS, Taliban lanjutkan pembicaraan perdamaian di Afghanistan

AS dan Pakistan selama ini menjalani hubungan yang sulit. Trump tahun lalu mengeluh di Twitter bahwa Pakistan "tidak memberi kita apa-apa, hanya kebohongan dan tipu daya" serta "memberi perlindungan" bagi para pegaris keras.

Pakistan telah membantah tuduhan-tuduhan itu.

Trump mengatakan pada Senin bahwa hubungan AS dan Pakistan telah meningkat.

Sementara itu, Khan mengatakan kepada Trump bahwa kesepakatan perdamaian dengan Taliban semakin mungkin tercapai.

"Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami bisa mendorong Taliban untuk berbicara dengan Pemerintah Afghanistan serta mencapai penyelesaian politik," kata Khan di Gedung Bundar.

Baca juga: Taliban janjikan masa depan cerah jika AS tinggalkan Afghanistan

Trump ingin mengakhiri keterlibatan militer AS di Afghanistan. Ia juga menganggap kerja sama Pakistan penting dalam kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang tersebut serta memastikan agar negara itu tidak dijadikan markas kelompok-kelompok militan seperti ISIS.

Washington menginginkan Pakistan untuk menekan Taliban di Afghanistan agar setuju melakukan gencatan senjata serta untuk berpartisipasi dalam pembicaraan dengan pemerintahan Afghanistan.

Utusan khusus AS Zalmay Khalilzad pada 22 Juli hingga 1 Agustus akan berkunjung ke Afghanistan dan Qatar untuk melanjutkan pembicaraan dengan Taliban, kata Departemen Luar Negeri AS.