Rehab-rekon pascagempa pengaruhi inflasi Mataram

id rehab,rekon,gempa,mataram

Rehab-rekon pascagempa pengaruhi inflasi Mataram

Aktivitas petugas rehab-rekon pascagempa bumi di Mataram, menurunkan bantuan bahan bangunan untuk keluarga yang terdampak kategori rusak ringan. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi di Mataram mempengaruhi inflasi bulan Juni 2019, sebesar 0,63 persen.

"Selain bahan makanan, penyumbang nonmakanan salah satunya batu bata merah menyumbang inflasi bulan Juni cukup tinggi yakni sebesar 0,33 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kota Mataram Isa Ansori di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, jenis batu bata merah bulan Juni menjadi penyumbang inflasi cukup signifikan karena bersamaan dengan pencairan bantuan gempa bumi untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon), sehingga masyarakat banyak mencari bahan bangunan khususnya untuk bata merah.

"Sementara produksinya tidak terlalu banyak, sehingga permintaan banyak tapi barang yang tersedia terbatas sehingga terjadi kenaikan harga dan memicu inflasi," katanya.

Lebih jauh, Isa mengatakan, pada bulan Mei dan Juni 2019 inflasi di Kota Mataram masuk kategori cukup tinggi. Dimana, pada bulan Mei mencapai 0,73 persen dan secara komulatif, inflasi di Kota Mataram hingga Juni 2019 ini sebesar 1,73 persen.

"Jika bandingkan dengan inflasi secara nasional yang mencapai 2,05, jumlah inflasi di Mataram dinilai cukup rendah," ujarnya.

Isa mengatakan, sisa waktu enam bulan ke depan diharapkan tidak ada kenaikan harga baik makanan dan non makanan yang cukup tinggi sebab hal tersebut akan berdampak pada peningkatan inflasi di Kota Mataram.

Apalagi, pada tahun 2018 dari Januari hingga Desember, inflasi di Kota Mataram sebesar 3,15 persen, karenanya sisa waktu tahun ini inflasi diharapkan bisa lebih rendah.

Menurutnya, dampak yang akan ditimbulkan dari inflasi yaitu daya beli masyarakat akan menurun.

Karenanya, upaya yang harus dilakukan untuk menekan inflasi khusus di sektor makanan yaitu dengan pelaksanaan pasar murah secara rutin sebab dengan kegiatan tersebut akan mendorong para pedagang mengeluarkan persediaan barang yang dimiliki.

"Selain itu, di pasar murah harga barang yang diberikan kepada konsumen lebih murah," ujarnya. ***1***