"27 Steps of May" berhasil menangkan penghargaan di festival film Malaysia

id Golden Global Awards,27 Steps of May,New Hope Award

"27 Steps of May" berhasil menangkan  penghargaan di festival film Malaysia

Film "27 Steps of May" saat meraih penghargaan di The 3rd Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia International Film Festival (ANTARA News/ho)

Mataram (ANTARA) - Film "27 Steps of May" garapan sutradara Ravi Bharwani berhasil memenangkan penghargaan dalam ajang The 3rd Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia International Film Festival, film tersebut meraih piala untuk New Hope Award dan Best aktor untuk Lukman Sardi yang berperan sebagai Bapak May.

"Perjalanan yang berat, tema yang sulit, dan terkadang membuat tidak nyaman tapi kami merasa tema ini sangat penting untuk diangkat," ujar produser dan penulis skenario, Rayya Makarim melalui keterangan resmi yang diterima Antara, Selasa.

"Kami sedang berupaya untuk meloloskan sebuah undang-undang di negara kami (RUU Penghapusan Kekerasan Seksual) untuk menghapus kekerasan seksual terhadap perempuan," lanjutnya.

New Hope Award adalah penghargaan yang dianugerahkan kepada film yang memiliki pesan kuat dan inspirasional. Sebuah film yang memberikan harapan bagi penonton film dan juga generasi para pembuat film atau filmmaker berikutnya. Sementara itu, Lukman Sardi mengaku tidak menyangka bisa mendapat penghargaan Best Actor, sebab menurutnya nominasi lain memiliki peluang yang lebih besar untuk menang.

"Buat saya ini bukan kemenangan saya pribadi, tapi kemenangan bagi pesan yang disampaikan film ini, kemenangan bagi perempuan yang mengalami trauma yang suaranya tersampaikan lewat film ini. Saya sangat senang film ini diapresiasi dengan baik oleh publik yang lebih luas lagi," kata Lukman.

MGGA 2019 dilangsungkan pada 20 Juli lalu di Istana Budaya, Kuala Lumpur. Tahun ini, festival tersebut mengangkat tema "Humanity", sebuah tema yang mewakili wajah dan kisah harapan dan keputusaan.

"27 Steps of May" sendiri dibintangi oleh Raihaanun (May), Lukman Sardi, Ario Bayu, dan Verdi Solaiman yang mengangkat kisah trauma akibat kekerasan seksual yang dialami May.

Kisah yang terinspirasi peristiwa Mei 1998 ini tidak hanya bercerita tentang dampak pemerkosaan pada kehidupan May selaku korban tetapi juga Bapak May yang sangat terpukul dan menyalahkan dirinya karena tidak dapat menjaga anaknya sendiri.