Mataram (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan dan Jasa, Lasminingsih, menyatakan Kementerian Perdagangan tidak akan mengimpor cabai untuk mengendalikan inflasi karena bukan jenis komoditas tahan lama.
"Masak mau impor cabai, itu kan komoditas yang tidak tahan lama," kata Lasminingsih, ketika memantau kegiatan pasar murah yang digelar Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat, di Mataram, Selasa.
Menurut dia, harga kebutuhan pokok secara nasional relatif stabil. Hanya cabai yang harganya relatif mahal secara nasional karena ketersediaanya sedikit terganggu di musim kemarau saat ini.
"Tapi sejauh mana terganggunya, Alhamdulillah tidak terlalu seperti tahun-tahun sebelumnya karena kita sudah bisa menjaga kondisi. Mahalnya harga cabai itu kan musiman," ujar Lasminingsih yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan NTB Selly Andayani.
Ia memperkirakan harga cabai kembali pulih atau normal seperti biasa pada akhir Agustus 2019. Hal itu karena pada awal September para petani akan mulai panen cabai sehingga ketersediaannya di pasaran akan melimpah.
Kementerian Perdagangan juga dalam jangka pendek akan melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan laju peningkatan harga cabai di pasaran.
"Kalau cabai ini kasusnya berbeda dengan bawang putih atau bawang merah yang lebih tahan lama. Kalau kedua komoditas itu mengalami kenaikan harga, maka akan dilakukan impor," ucap Lasminingsih.
Menurut dia, pemerintah tidak memiliki kewenangan dalam menentukan maksimal dan minimal harga, mengingat pasokan cabai memang berkurang tapi permintaan relatif tinggi saat ini.
Namun jika harganya sudah tidak bisa dikendalikan, maka pemerintah akan melakukan langkah cepat untuk menstabilkan harga sehingga masyarakat tidak dirugikan.
Lasminingsih juga berharap para pihak terkait melakukan pengadaan cabai dari sentra-sentra produksi. Salah satunya NTB yang sudah memasok untuk kebutuhan beberapa daerah, seperti Jakarta.
"Tapi untuk mengimpor kita tidak akan melakukannya karena cabai sifatnya tidak bisa tahan lama. Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana teknologi yang dapat mempertahankan agar cabai yang diproduksi petani bisa tahan lama," katanya.
Berita Terkait
Jelang Ramadhan, Pemkab Lombok Tengah siapkan operasi pasar tekan kenaikan harga beras
Kamis, 22 Februari 2024 15:37
Disdag: Harga cabai rawit di Mataram naik jadi Rp55.000 per Kg
Jumat, 16 Februari 2024 16:51
Harga cabai merah besar di pasar Mataram tembus Rp60.000 per kilogram
Selasa, 6 Februari 2024 16:40
Presiden Jokowi: kondisi cuaca pengaruhi harga cabai
Jumat, 5 Januari 2024 13:06
Harga cabai di Mataram turun jadi Rp40.000 per kilogram
Jumat, 5 Januari 2024 12:48
Harga cabai di Lombok Tengah turun jadi Rp60 ribu perkilogram
Kamis, 4 Januari 2024 15:46
Indramayu salurkan 3.200 bibit cabai
Senin, 18 Desember 2023 20:22
Wamendag meminta pemda segera bantu stabilkan harga cabai
Sabtu, 11 November 2023 15:40