Puasa makan gorengan pakai rawit, harganya tembus Rp80 ribu

id Cabai rawit,cabai merah,cabai hijau

Puasa makan gorengan pakai rawit, harganya tembus Rp80 ribu

Harga cabai rawit di Pasar Dasan Agung dan Kebon Roek, Mataram, Nusa Tenggara Barat, berkisar antara Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kilogram. (Latif, Idris dan Fatur)

Mataram (ANTARA) - Harga cabai rawit di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat tembus Rp80.000 per kilogram akibat kurangnya pasokan ke pedagang.

Dari pantauan Antara, selasa, harga cabai di pasar Dasan Agung dan Kebon Roek, berkisar antara Rp70.000 sampai Rp80.000 per kilogram.

Padahal harga normal di kisaran antara Rp15.000 sampai Rp30.000 per kilogram. Kenaikan ini telah berlangsung sejak awal juli 2019.

"Melonjaknya harga cabai rawit telah berlangsung sejak awal juli 2019," kata Anhar, pedagang cabai di Pasar Dasan Agung.

Ia memperkirakan kenaikan harga cabai yang cukup signifikan tersebut karena faktor gagal panen para petani di berbagai daerah sehingga pemasok barang berkurang.

Secara tidak langsung, kata dia, konsumen cabai rawit menurun. "sebelum harga cabai naik konsumen biasanya membeli setengah kilo per hari sedangkan sekarang hanya laku dua kilo sampai tiga kilo," katanya.

Banyak konsumen yang mengurangi pembelian cabai rawit disebabkan harga terlalu tinggi. Misalnya, pelanggan biasanya membeli satu kilogram saja.

Selain cabai rawit, cabai besar juga mengalami kenaikan sebesar Rp45.000/kg yang biasanya harga di bawah Rp45.000/kg. Kemudian harga cabai rawit hijau saat ini dijual Rp45.000/kg dan cabai rawit kering Rp50.000/kg.

Sementara itu, Novi, salah seorang pembeli mengatakan tingginya harga cabai tersebut cukup menyulitkan masyarakat terutama ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan.

"Berpengaruh sekali, saya tidak berani beli diatas setengah kilo, hanya berani beli seperempat kilo, itu satu-satunya cara untuk bisa hemat," ujarnya.