Jakarta (ANTARA) - Hewan kurban biasanya mendapat perawatan ekstra agar kondisinya tetap sehat dan laku terjual dengan harga pantas, seperti disampaikan Wagino, pedagang sapi di kawasan Duren Sawit, Jakarta.
"Kita biasanya kasih sapi-sapi ini kayak ramuan 'jamu' misalnya madu atau air tebu itu untuk menambah nafsu makan sama minum," kata Wagino, Sabtu.
Tidak hanya diberi "jamu", hewan kurban juga mendapat perlakuan khusus yakni dipijat sebelum diberangkatkan dan setelah tiba di Jakarta.
"Kalau dipijat bener ya biasanya sebelum diberangkatkan ke Jakarta sama pas nyampe dua hari lah, soalnya kan pengirimannya lewat laut jadi suka pada mabok sama pegel-pegel juga sapinya," ujarnya.
Ia mendatangkan sapi-sapinya dari Bali. Ada kalanya sapi itu lemas dan tidak nafsu makan ketika sampai di Jakarta sehingga mudah sakit, bahkan mati.
"Kalau sudah sampai sini tuh kadang udah kehilangan stamina dan enggak mau makan, nah kalau dah gitu bisa sakit atau mati. Makanya jamu sama pijat itu perlu," kata Wagino.
Berita Terkait
Pastikan hewan peliharaan sehat sebelum dititipkan saat libur Lebaran
Sabtu, 6 April 2024 14:50
Ditinggal Tarawih, dua ekor sapi milik warga Lombok Timur nyaris raib dibawa kabur pencuri
Kamis, 14 Maret 2024 13:01
Pemanfaatan obat herbal untuk hewan kian masif di masyarakat
Rabu, 31 Januari 2024 12:53
Anggaran revitalisasi Pasar Hewan Salagas Mataram diusulkan Rp30 miliar
Rabu, 24 Januari 2024 16:12
Sebanyak 500 sapi Australia batal masuk NTB karena risiko penyakit LSD
Kamis, 16 November 2023 21:01
Jaga hutan dan hewan untuk generasi selanjutnya di Papua
Sabtu, 4 November 2023 14:23
Tanah Bumbu Kalsel vaksin rabies ratusan hewan
Senin, 9 Oktober 2023 7:47
Mahasiswa Unram sosialisasi kesehatan ternak di Lombok Utara
Rabu, 27 September 2023 19:08