Batu bara diperdagangkan secara digital, ada "market place"-nya

id : Kapal tongkang pembawa batu bara

Batu bara  diperdagangkan secara digital, ada "market place"-nya

Kapal tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Jumat (29/3/2019). Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batu bara tahun ini sebesar 490 juta ton atau turun 3,9 persen dibanding tahun lalu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/nz.

Mataram (ANTARA) - E-commerce atau pemasaran digital melalui dunia maya sudah merambah sektor bisnis pertambangan, terutama batu bara.

Perusahaan tambang PT Bumi Banua Sinergi bekerja sama dengan PT Visitama Teknologi Indonesia yang tergabung dalam member Visitama Group mengembangkan  market place penjualan batu bara bernama Vmining.

"Vmining adalah aplikasi transaksi jual beli Batu Bara pertama di Indonesia," kata Direktur Utama PT. Bumi Banua Sinergi, Arijanto, pada keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan aplikasi Vmining akan mempermudah transaksi dan lebih efisien  karena antara lain memotong biaya survei batu bara, karena setiap produk yang dijual, dipastikan dengan kualitas terbaik sesuai dengan GAR yang dibutuhkan.

Menurut Arijanto, lokasi batu bara dapat di cek secara daring, hingga berbagai alternatif pengiriman batu bara  dapat disesuaikan dengan budget dan dihitung secara daring.

"Kini pasar jauh lebih luas dengan jangkauan nasional, menghubungkan penjual dengan pembeli yang kemudian akan mengincar pangsa Internasional.
Kemudahan bertransaksi dan jaminan keamanan pembayaran menjadikan Vmining semakin layak diperhitungkan," ujarnya.

Arijanto menambahkan bahwa pihaknya telah memiliki legalisasi dengan mengandeng mitra dan pemasok batu bara dari Kalimantan dan Sumatera.

"Kami melayani semua permintaan secara daring baik dalam jumlah kecil seperti hanya satu truk untuk target domestik sampai permintaan besar dengan target internasional," paparnya.