Hasil autopsi, kematian seorang guru SMKN 3 diduga bukan korban begal

id Kapolres Jayapura AKBP Gustav Urbinas

Hasil autopsi,  kematian seorang guru SMKN 3 diduga bukan korban begal

Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas didampingi Kabag Humas Iptu Yahya Rumra di Jayapura, Jumat (16/8). (ANTARA News Papua/Evarukdijati)

Mataram (ANTARA) - Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas mengatakan, kematian Rusli (56) guru SKMN 3, yang jenazahnya ditemukan Rabu (14/8) di kawasan Perumnas 4, Waena diduga bukan korban begal atau pelaku pencurian dengan kekerasan.

"Dugaan itu disebabkan ciri-ciri korban begal tidak ditemui pada jasad Rusli yang diautopsi di RS Bhayangkara. Namun, untuk memastikannya polisi masih terus menyelidikinya," kata Gustav, di Jayapura, Jumat.

Dia menyatakan, ada beberapa kejanggalan sedang ditelusuri dan tidak dapat diungkap ke publik. Penyelidikan masih terus dilakukan, kata Gustav seraya mengaku, hilangnya motor dan telepon seluler milik korban, diduga hanya untuk mengalihkan agar diduga menjadi korban begal.

"Mudah-mudahan kasus ini segera terungkap," kata AKBP Urbinas, didampingi Kabag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra.

Jenazah Rusli, guru SMKN 3 awalnya ditemukan warga yang melintas di kawasan Perumnas 4, Waena, Rabu (14/8) tergeletak di dekat saluran pembuangan air.

Sesaat setelah jasadnya ditemukan, baru diketahui bila itu korban yang sehari-hari menjadi guru di SMKN 4 Kotaraja, Jayapura.