DPC Ikadin gelar doa bersama untuk persatuan Indonesia

id Papua

DPC Ikadin gelar doa bersama untuk persatuan Indonesia

DPC IKADIN bersama para tokoh lintas agama dan etnis, pejabat Kota Mataram dan seluruh Rektor Universitas di NTB beserta OKP NTB mengikuti serangkaian acara doa bersama di Auditorium Universitas Nahdhatul Ulama, NTB, Kamis (22/8) malam. (Idris)

Mataram (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Advokat Indonesia (DPC Ikadin) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan seluruh Organisasi Kepemudaan (OKP), menggelar kegiatan doa bersama lintas agama dan etnis untuk persatuan Indonesia. 

Dengan mengangkat tema “Kita Indonesia Kita Bersaudara, Papua Adalah Kita” di Auditorium Universitas Nahdhatul Wathan NTB, Kamis.

Dalam sambutannya, Ketua DPC Ikadin, Dr Irfan, Kamis malam, mengatakan, kegiatan ini sangat penting sekali diselenggarakan untuk menguatkan kembali ukhuwah insaniyyah dan wathaniyya  dalam berbangsa dan bernegara.

“Indonesia adalah Negara yang plural, yang senantiasa menjunjung tinggi, kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menghindari segala macam perbuatan yang mengintimidasi rasis tertentu,” kata Irfan

“Siapapun yang hidup di Mataram NTB, harus diberikan hak-haknya, tanpa ada tindakan diskriminatif, sekali lagi saya mengingatkan, bahwa papua adalah bagian dari keragaman bangsa Indonesia, yang harus kita lindungi dengan tidak mengulangi tindakan kekerasan rasis kepada Mahasiswa Papua,” katanya.

Ia kembali menegaskan Papua adalah kita, bagian dari NKRI bersatu di atas semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Mataram, Dr Muhammad Nasir, menyinggung soal sikap intoleransi yang sedang mencuat, yang memicu konflik antar etnis dan umat beragama di Indonesia.

“Papua adalah saudara kita, yang harus dilindungi, jangan ada tindakan represif yang dilakukan kepada saudara kita di papua," katanya.

Ia menambahkan, mahasiswa Papua yang kuliah di Unram memiliki semangat yang kuat dalam menuntut ilmu.
“Mahasiswa Papua merupakan mahasiswa yang organisatoris, aktif di berbagai macam organisasi internal kampus, selain itu juga mereka adalah mahasiswa yang sopan yang senantiasa menjunjung tinggi etika,” katanya.

Ia meganjak kepada kepada seluruh masyarakat NTB, untuk terus memupuk kearifan lokal.
“Mari kita terus memupuk kerukunan berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan kearifan lokal yang dimilikinya,” katanya.