PLN dan ESDM Dorong Peningkatan Rasio Elektrifikasi di NTB

id PLN ,ESDM,NTB

PLN dan ESDM Dorong Peningkatan Rasio Elektrifikasi di NTB

Menteri ESDM, Ignasius Jonan (kiri), menyaksikan salah seorang ibu rumah tangga kurang mampu penerima program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) listrik menyalakan mesin kilo Watt hours (kWh) yang sudah terpasang di rumahnya, di Desa Gemel, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis (29/8/2019). (Foto Humas PLN UIW NTB)

Mataram (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada 1.396 rumah tangga tidak mampu tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Simbolis penyalaan listrik dilakukan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan didampingi Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dan Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Rahardjo Abu Manan di Desa Gemel, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (29/6/2019).

Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia merdeka listrik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pemberian bantuan sambung listrik gratis untuk warga kurang mampu.

"Pemerintah terus mendorong berbagai pihak, selain kami di pusat ada pemerintah daerah dan BUMN yang terus kami dorong untuk sinergi melistriki nusantara. Hari ini kita nyalakan listrik hasil dari Program BPBL," kata Jonan. 

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) diinisiasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM. Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Hingga Juli 2019, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB telah mencapai 98 persen. PLN menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 99,9 persen pada akhir tahun 2019.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Rahardjo Abu Manan menjelaskan bahwa berbagai upaya dilakukan oleh PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, salah satunya bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah dan BUMN lain untuk memberikan bantuan melalui bantuan penyambungan listrik gratis bagi warga kurang mampu. 

"Dengan sinergi seperti ini kami optimis bisa mencapai target rasio elektrifikasi 99,9 persen di NTB," ucap Djoko. 

Hingga Juli 2019, beberapa pihak yang telah ikut memberikan bantuan penyambungan baru listrik yaitu Kementerian ESDM sebanyak 1.396 rumah tangga, PLN sebanyak 1.000 rumah tangga, Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 950 rumah tangga, dan PT ASABRI sebanyak 50 rumah tangga. Total bantuan sebanyak 3.396 rumah tangga.

Warga kurang mampu yang mendapat bantuan program sambung listrik gratis ini, mendapatkan sambungan listrik PLN daya 450 Volt Ampere (VA), dengan tarif bersubsidi, listrik yang digunakan adalah sistem layanan prabayar.
Menteri ESDM Ignasius Jonan, bersama Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah, Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abu Manan, foto bersama dengan warga Desa Gemel, Kabupaten Lombok Tengah.


Rasa Syukur Warga Lombok Tengah

Rasa syukur terpancar dari wajah Nur Hasanah, penerima bantuan pasang baru listrik asal Desa Gemel, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.

Sehari-hari dirinya bekerja menjual es mambo yang dibuat oleh tetangganya. Dirinya hanya berkeliling dari desa ke desa untuk menjualkan es mambo tersebut

"Untungnya tidak seberapa, sehari paling hanya dapat 10 sampai 15ribu, hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari," ucap Nur.

Berkat bantuan pasang baru listrik, kini rumahnya terailiri listrik PLN dengan daya 450 watt. Dengan adanya listrik, kini Nur dapat membuat sendiri es mambo untuk dijual. Harapannya hasil yang didapatkan juga bisa bertambah.

"Ya mudah-mudahan ada listrik bisa tambah untungnya. Sekarang bisa buat esnya sendiri. Terima kasih Pak Menteri," tutur Nur.

Selain program bantuan penyambungan baru listrik, melalui program listrik desa, PLN terus membangun jaringan untuk melistriki daerah-daerah terpencil. Pada tahun 2019, PLN menargetkan dapat melistriki 34 lokasi terpencil.