Bocah SD terlibat tawuran antar geng, puluhan senjata tajam disita

id tawuran

Bocah SD terlibat tawuran antar geng, puluhan senjata tajam disita

OLYMPUS DIGITAL CAMERA (Antara Jatim/ Hanif Nashrullah)

Mataram (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, menggagalkan tawuran antargeng yang seluruh anggotanya di kedua belah pihak masih berusia anak-anak.

"Jumlah anak-anak ini dari kedua belah pihak tadi ada sekitar 200-an, sebagian besar membawa senjata tajam berbagai jenis," ujar Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Antonius Agus Rahmanto kepada wartawan di Surabaya, Minggu dini hari.

Ratusan anak tersebut sebagian besar berhasil melarikan diri saat polisi datang. Sebanyak 30 anak di antaranya berhasil diciduk dan telah digiring ke  Markas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 

Beberapa senjata tajam yang diamankan kebanyakan jenis celurit, serta sebuah pedang samurai. Selain itu juga terlihat senjata tajam rakitan sendiri yang terbuat dari pelat yang berjumlah belasan.

"Senjata tajam yang kami amankan ini hanya sebagian kecil saja. Sebab saya lihat tadi dari masing-masing anak dari kedua geng pegang senjata tajam semuanya dan kebanyakan berhasil melarikan diri," ucap AKBP Agus.       

Polisi mengungkap gerombolan anak tersebut menamakan diri Geng Aliansi Jawara Kampung. Geng satunya lagi berjuluk All Star Surabaya.

Agus menandaskan, kedua anggota geng diketahui sudah janjian untuk tawuran di Jalan Jakarta, kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu dini hari, yang diawali oleh saling ejek melalui media sosial. 

Namun, belum sampai di lokasi tawuran, sebagian anggota dari masing-masing geng telah ditangkapi polisi saat sedang beriringan mengendarai sepeda motor menuju ke Jalan Jakarta Surabaya.

Anggota Geng Aliansi Jawara Kampung ditangkap di Jalan Gresik Surabaya. Sedangkan anggota geng All Star Surabaya ditangkap di Jalan Rajawali Surabaya. 

"Masing-masing geng ini anggotanya tak hanya anak-anak warga Kota Surabaya. Setelah kami lakukan pendataan tadi, beberapa anak datang dari wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Gresik dengan mengendarai sepeda motor," katanya.

Dari 30 anak yang diamankan polisi, paling kecil berusia 10 tahun dan masih duduk di kelas 5 sekolah dasar (SD). "Lainnya rata-rata berusia 14 hingga 16 tahun dan masih sekolah di tingkat SMP, serta ada beberapa anak yang drop out dari sekolah," ucap Agus. 

Polisi rencananya hari ini akan memanggil orang tua dari masing-masing anak tersebut, serta selanjutnya akan dilakukan pembinaan. Selain itu, berbagai jenis senjata tajam yang telah diamankan akan dimusnahkan.