Mataram (ANTARA) - Warga Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan penambangan bijih timah ilegal yang kembali beroperasi di kawasan Marbuk.
"Sudah sering diingatkan pihak kepolisian, bahkan sempat dirazia dan sudah berhenti namun sekarang kembali beroperasi," kata Muhtar, seorang warga Kelurahan Berok, Kamis.
Mustar mengeluhkan aktivitas penambangan bijih timah di kawasan Marbuk tersebut karena memicu banjir merendam banyak rumah warga. "Marbuk itu kawasan resapan air, jika terus ditambang maka terjadi kedangkalan sungai Berok yang bisa meluap dan memicu banjir merendam ratusan rumah warga," ujarnya.
M Tamimi, warga yang lainnya juga memprotes keras keberadaan tambang bijih timah di kawasan Marbuk. "Peristiwa banjir besar pernah terjadi di Kelurahan Berok, pemicu utamanya karena Marbuk terus ditambang dan limbahnya dibung ke sungai," ujarnya.
Ia mengatakan, apapun alasannya kawasan Marbuk tidak boleh ditambang karena berada di daerah aliran sungai (DAS). "Aparat kepolisian sudah sering melakukan penertiban, tetapi hanya berhenti sebentar kemudian kembali beroperasi," ujarnya.
Syam, warga yang lainnya mengatakan aktivitas tambang bijih timah ilegal itu diduga dilakukan secara diam-diam dengan menggunakan peredam. "Kemungkinan mereka beroperasi pada larut malam dengan peredam untuk menghindari "kejaran" aparat kepolisian," ujarnya.
Pewarta : Ahmadi
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56