Mataram (ANTARA) - Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, H Najmul Akhyar meminta kelompok masyarakat untuk berani melaporkan aplikator pembangunan rumah tahan gempa yang bermasalah, agar bisa segera diambil tindakan tegas.
"Di setiap kesempatan, saya selalu sampaikan ke pokmas jangan takut memutuskan kontrak dengan aplikator bermasalah," kata Najmul di Lombok Utara, Senin.
Najmul mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah aplikator rumah tahan gempa yang bermasalah. Namun, kondisi tersebut benar terjadi di lapangan.
"Setelah saya turun ke mana-mana, memang ada tempat-tempat yang memang ada aplikator-aplikator, mulai dari tidak mampu sampai dengan tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Menurut dia, aplikator rumah tahan gempa yang tidak mampu sebenarnya ingin bertanggung jawab, tapi tidak memiliki kemampuan dan memaksakan diri, sehingga banyak pembangunan rumah yang ditinggalkan.
Untuk itu, Najmul setuju dengan upaya yang akan dilakukan oleh Komandan Korem 162 Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, selaku Komandan Satuan Tugas Terpadu Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk menjemput para aplikator bermasalah ke daerah asalnya.
"Saya setuju apa yang dikatakan Danrem, siapa pun yang memang memperlambat dan tidak mendukung upaya percepatan rehab rekon diberikan pelajaran," ucapnya pula.
Najmul juga meminta seluruh pokmas untuk tidak takut memutuskan kontrak dengan aplikator bermasalah. Sebab aplikator dengan pokmas posisinya setara dan sama-sama melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembangunan rumah tahan gempa.
Apalagi, kata dia, jika para aplikator itu secara sengaja mengambil keuntungan dengan cara melanggar aturan.
"Jadi saya persilakan pokmas melaporkan aplikator tersebut kepada kepolisian. Atau siapapun supaya persoalan bisa terselesaikan," kata Najmul.
Ia berharap upaya percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di daerahnya bisa terselesaikan hingga berakhirnya perpanjangan masa transisi pada akhir Desember 2019.
"Saya tidak bisa memastikan apakah bisa selesai tepat waktu atau tidak. Tetapi perjalanan sekarang cukup bagus, tinggal perbaiki kekurangan dari berbagai sisi, termasuk aplikator dan pendamping yang mungkin menyulitkan dalam hal mendampingi masyarakat," katanya.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Utara, total kerusakan rumah akibat gempa bumi 2018 berdasarkan surat keputusan (SK) bupati nomor 1 hingga 27 sebanyak 75.681 rumah, dengan rincian rusak berat sebanyak 52.002 kepala keluarga, rusak sedang 6.353 kepala keluarga, dan rusak ringan 12.732 kepala keluarga.
Berita Terkait
Sebagian jalan di Lombok Utara berubah jadi jalan nasional
Selasa, 23 April 2024 19:33
Bupati Lombok Utara ajak warga lanjutkan perjuangan Kartini
Senin, 22 April 2024 15:30
Bupati Lombok Utara mengecek dampak banjir di Kecamatan Kayangan
Rabu, 17 April 2024 19:13
Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 10:47
Perubahan Perda tentang perangkat desa di Lombok Utara rampung
Selasa, 2 April 2024 19:49
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44
Sekda sebut PAD Lombok Utara meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 13:48
Pemkab Lombok Utara susun draft dokumen mitigasi dampak El Nino
Kamis, 21 Maret 2024 19:53