Mataram (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Provinsi Sumatera Barat dan TPID se-Provinsi Sulawesi Tenggara berkunjung ke Nusa Tenggara Barat untuk mempelajari strategi pengendalian inflasi.
Rombongan TPID se-Provinsi Sumbar, dan TPID se-Provinsi Sultra, diterima oleh Wakil Ketua TPID NTB Achris Sarwani, Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi NTB H Wirajaya Kusuma, Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, dan Kasubdit I Ditreskrimsus Polda NTB AKBP Fery Jaya Satriansyah, di Mataram, Rabu.
Rombongan TPID Sumbar dipimpin Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar, Gunawan Wicaksono, dan TPID Sultra dipimpin oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Sultra, Suharman Tabrani.
Acara kunjungan tersebut bertajuk "Capacity Building TPID Sumatera Barat dan TPID Sulawesi Tenggara ke TPID Provinsi Nusa Tenggara Barat".
Achris Sarwani mengatakan, TPID Sumbar maupun TPID Sultra memilih NTB sebagai lokasi studi banding karena mempertimbangkan prestasi TPID NTB yang berhasil memperoleh tiga penghargaan sekaligus pada 2019, yaitu TPID NTB sebagai TPID provinsi terbaik, TPID Kota Mataram sebagai TPID kota terbaik, dan TPID Kabupaten Lombok Barat sebagai TPID kabupaten berprestasi.
Selain itu, TPID Kabupaten Sumbawa juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Koordinator Perekonomian sebagai salah satu nominator TPID kabupaten berprestasi.
"Melalui kegiatan studi banding ini, TPID se-Provinsi Sumbar, dan Sultra mengharapkan untuk dapat mempelajari program-program yang dilaksanakan oleh TPID NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat yang dapat diaplikasikan di provinsi masing masing," katanya.
Achris yang juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada TPID Sumbar dan TPID Sultra atas kepercayaannya untuk mengadakan studi banding di NTB.
Pelaksanaan studi banding secara tidak langsung menunjukkan bahwa prestasi TPID NTB telah diakui oleh daerah lain.
Dalam kesempatan itu, Achris juga menjelaskan bahwa poin penting yang menjadi faktor keberhasilan TPID NTB adalah kerja sama dan sinergi yang kuat di antara seluruh pemangku kepentingan seperti organisasi perangkat daerah, Satuan Tugas (Satgas) Pangan, pihak swasta, dan tokoh masyarakat.
"Dukungan aktif dari kepala daerah selaku Ketua TPID dalam memberikan arahan juga menjadi faktor utama keberhasilan TPID NTB," ujarnya.
Dalam diskusi TPID tiga provinsi tersebut ada beberapa poin penting yang dikemukakan, di antaranya pentingnya koordinasi dan sinergi antar lembaga dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengendalikan stabilitas harga.
Upaya tersebut penting bagi pemerintah untuk mengelola dan menjaga ekspektasi masyarakat terkait ketersediaan pasokan bahan pokok, melalui komunikasi yang efektif sehingga dapat menghindarkan kepanikan konsumen yang menyebabkan kenaikan harga.
Untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga, juga perlu dipertimbangkan sistem peringatan dini terhadap inflasi. Peranan Satgas Pangan sangat penting dan efektif dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
Berita Terkait
Kendalikan inflasi, TPID Mataram tetapkan strategi 4K
Kamis, 8 Februari 2024 17:41
BI dan TPID NTB pelajari inovasi Tasikmalaya kendalikan inflasi
Kamis, 25 Januari 2024 22:17
Inflasi Kaltim 2023 terkendali berkat peran TPID
Rabu, 3 Januari 2024 15:18
Kapolda NTB pastikan stok pangan kebutuhan Natal dan tahun baru 2024 aman
Jumat, 22 Desember 2023 15:26
TPID Denpasar Bali sidak pasar pastikan stabilitas harga menjelang Nataru
Jumat, 8 Desember 2023 20:32
Surabaya maksimalkan subsidi transportasi dan warung TPID
Minggu, 3 Desember 2023 7:51
TPID Maluku optimalkan kerja sama kendalikan inflasi
Minggu, 3 Desember 2023 6:57
TPID Palangka Raya meluncurkan gerai bahan pokok guna kendalikan inflasi
Rabu, 8 November 2023 7:23