Petani ikan di Mataram aman dari dampak kekeringan

id ikan,mataram,dinas kelautan dan pertanian

Petani ikan di Mataram aman dari dampak kekeringan

Panen ikan: petani budidaya ikan air tawar jenis nila di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan hingga saat ini petani ikan air tawar di kota masih aman dari dampak kekeringan tahun ini.

"Alhamdulillah, sampai hari ini kami belum menerima laporan dari petani budi daya ikan air tawar maupun dari petugas lapangan yang terkena dampak kekeringan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Baiq Sujihartini di Mataram, Rabu.

Dengan demikian, katanya, sebanyak 54 kelompok petani budi daya ikan air tawar di Kota Mataram yang tersebar di beberapa kelurahan bagian timur Kota Mataram dapat dikatakan masih relatif aman dari kekeringan.

Hal itu karena selain menggunakan sumber mata air, petani budi daya ikan air laut juga menggunakan sumur bor, sehingga ketika terjadi musim kering seperti saat ini petani tidak terlalu khawatir.

Di sisi lain, kondisi aman terhadap lahan budi daya perikanan air tawar di Kota Mataram juga dapat dilihat dari stabilnya harga ikan air tawar di pasaran.

"Apabila harganya naik dan produksi sedikit, kemungkinan ada masalah di tingkat petani. Tetapi, harga dan stok ikan air tawar di sejumlah pasar tradisional saat ini relatif stabil," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan pembinaan dan menurunkan pendamping lapangan kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan air tawar, agar produksi mereka terus meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, terutama bagi pembudidaya pemula.

Di sisi lain, pihaknya juga memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti timbangan, keranjang untuk mengangkut hasil panen, jaring, dan lainnya, serta membantu mencari peluang pasar.

Namun demikian, pemasaran ikan air tawar di Mataram tidaklah terlalu sulit, sebab produksi ikan air tawar baru mencapai sekitar 280 ton per tahun, dan baru dapat memenuhi kebutuhan warga Mataram sekitar 85 persen, sisanya didatangkan dari luar kota.

"Produksi ikan air tawar sekitar 280 ton itu, merupakan produksi ikan darat dari berbagai jenis, di antaranya, nila, karper, lele, gurami, dan ada juga jenis patin, meskipun jumlahnya belum banyak," katanya.