Mataram (ANTARA) - PT Bank NTB Syariah menggelar aksi peduli dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada warga masyarakat di Dusun Penanggak Timur, Desa Penanggak, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris Perusahaan PT Bank NTB Syariah H Budi Febrianto mengatakan, pihaknya mendistribuskan bantuan air bersih kepada wargaDusun Penanggak Timur dua kali dalam seminggu.
"Dalam seminggu itu, kami mendistribusikan empat mobil tangki air bersih untuk masyarakat di Penanggak Timur," kata H Budi Febrianto di sela-sela pendistribusian air bersih kepada ratusan warga Dusun Penanggak Timur, Jumat (27/9/2019).
Pendistribusian bantuan air bersih oleh Bank NTB Syariah dilaksanakan sejak Selasa (24/9/2019).
Dusun Penanggak Timur, merupakan dusun yang berada paling tinggi di antara beberapa dusun lainnya di dalam wilayah Desa Penanggak. Masyarakat di daerah yang mayoritas petani tersebut sudah merasakan kesulitan mendapatkan air bersih.
Bahkan, untuk kebutuhan air bersih, warga Dusun Penanggak Timur merasakan kesulitan, tidak hanya di saat musim kemarau seperti yang dirasakan sudah lebih dari empat bulan belakangan ini.
Namun, untuk kesulitan air bersih dirasakan bertahun-tahun meski musim hujan. Karena kebutuhan air selama berpuluh tahun lamanya, hanya mengandalkan air tadah hujan.
Untuk kebutuhan air bersih keperluan minum dan memasak, mandi serta kebutuhan lainnya, harus beli dan turun ke desa yang berada di bawah kaki pegunungan dengan membutuhkan waktu berjalan lebih dari lima jam.
Budi mengatakan, bantuan air bersih kepada warga Dusun Penanggak Timur sebagai salah satu kepedulian Bank NTB Syariah untuk membantu masyarakat. Terlebih lagi, kondisi masyarakat di daerah itu cukup memprihatinkan.
"Melalui program CSR Bank NTB Syariah, kami akan terus mendistribusikan air bersih kepada warga Penanggak Timur selama satu bulan penuh. Distribusi air bersih dilakukan setiap Selasa dan Jumat. Setiap pendistribusian ada dua mobil tanki dengan melibatkan mobil tangki Dinas Sosial NTB," ujarnya.
Menurut Budi, Bank NTB Syariah tidak hanya mendistribusikan kebutuhan air bersih warga di Dusun Penanggak Timur saja, melainkan juga di sejumlah titik yang warganya mengalami kekeringan dan membutuhkan suplai bantuan air bersih. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah.
Sekretaris Dinas Sosial Provinsi NTB Huailid, menyampaikan terima kasih dengan kepedulian dan perhatian Bank NTB Syariah dalam ikut membantu pemerintah daerah untuk pendistribusian air bersih yang menjadi kebutuhan vital warga disaat musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bank NTB Syariah melalui program CSR-nya ikut membantu pemerintah daerah, khususnya dalam bantuan air bersih ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Penanggak Timur Timur, Sapani menyebut di wilayahnya terdapat 276 kepala keluarga (kk) yang terdiri dari 1.423 jiwa. Masa sulit untuk mendapatkan air bersih dialami empat bulan belakangan ini.
Karena tempat pengambilan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga, selain membeli air bersih dari orang yang kanvas menggunakan mobil, juga warga mengambil air di desa yang berada di bawah kaki gunung.
"Sebenarnya kami di Dusun Penanggak Timur ini untuk mendapatkan air bersih itu sulit sejak puluhan tahun silam. Karena memang air tidak bisa naik melalui sumur bor ataupun lainnya. Makanya sehari-hari warga beli air dari orang kanvas. Hanya saja kondisi parah ini terjadi empat bulan belakangan ini," tutur Sapani.
Sapani mengaku, kalau tahun -tahun sebelumnya, tidak pernah ada bantuan air bersih ke tempat mereka, meski musim kemarau parah melanda. Hal itu disebabkan akses jalan yang rusak, sehingga mobil tidak bisa naik sampai ke Dusun Penanggak Timur. Jalan aspal dibangun setelah gempa bumi 2018 dan baru sekarang ada bantuan air bersih ke warga. Sebelumnya dari Polres Lombok Barat juga mendistribsuikan air bersih.
"Alhamdulillah kami bersyukur adanya bantuan air bersih ini. Kami juga berharap pemerintah daerah, mencari solusi bagaimana caranya agar air bersih bisa kami nikmati. Karena puluhan tahun lamanya, di tempat kami ini tidak ada air bersih," ujar Sapani.
Berita Terkait
Kajati atensi penanganan kasus korupsi pembiayaan Bank NTB Syariah
Rabu, 6 Maret 2024 18:34
Kejati klarifikasi LIFT terkait pinjaman Rp14 miliar Bank NTB Syariah
Jumat, 1 Maret 2024 17:22
Kejati panggil debitur Bank NTB Syariah
Kamis, 29 Februari 2024 15:22
Kejati minta klarifikasi OJK terkait korupsi Bank NTB Syariah
Rabu, 28 Februari 2024 15:12
Bantah tawarkan proyek Rp30 miliar, Bank NTB Syariah siap tempuh jalur hukum
Rabu, 28 Februari 2024 8:17
Kejati: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih penyelidikan
Rabu, 21 Februari 2024 19:41
Pohon Tumbang di Jalan Pejanggik depan Bank NTB Syariah Mataram
Selasa, 20 Februari 2024 11:41
Kejati panggil pihak Bank NTB Syariah terkait korupsi Rp26,4 miliar
Senin, 19 Februari 2024 15:30