Padang (ANTARA) - Warga perantau Minang yang ingin pulang kampung halaman di Sumatera Barat pascarusuh Wamena, Jayawijaya akan difasilitasi menggunakan kapal laut dari Papua langsung ke Pelabuhan Teluk Bayur.
"Sampai sekarang data perantau yang ingin pulang ini masih belum pasti. Ada yang sudah daftar, kemudian batal. Kita tunggu data pasti malam ini," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Senin.
Baca juga: Bantuan untuk perantau Minang di Wamena baru capai Rp369 juta
Baca juga: Perantau Jember korban kerusuhan Wamena butuh ongkos pulang kampung
Ia mengatakan sebagian dari perantau itu sebelumnya sudah punya usaha yang mapan dan aset di Wamena. Namun habis terbakar pada kerusuhan yang menelan korban jiwa.
Tetapi informasi terakhir, aset yang rusak tersebut akan diperbaiki oleh Kementerian PU PR, karena itu akan sangat sayang jika aset milik perantau itu hilang jika pulang kampung.
Sebagian dari mereka juga ada yang telah lahir dan besar di Papua dan hubungan ke kampung halaman tidak terlalu rapat. Apalagi mereka harus mempertimbangkan usaha untuk melanjutkan hidup di kampung halaman.
"Jadi banyak pertimbangan mereka ini sehingga data yang mau pulang itu belum juga pasti sampai sekarang," kata Nasrul.
Terkait dana kepulangan menggunakan kapal laut, Pemprov Sumbar akan mengupayakan agar bisa ditanggulangi menggunakan dana Baznas. Nanti semua anggaran yang dikeluarkan akan diganti menggunakan uang bantuan dari seluruh masyarakat dalam rekening Sumbar Peduli Sesama.
Gubernur Irwan Prayitno menurutnya juga sudah melobi para perantau di Jakarta, BUMN dan BUMD untuk ikut membantu biaya pemulangan perantau dari Wamena itu.
Saat ini dana yang terkumpul di rekening Sumbar Peduli Sesama sekitar 300-an juta dan terus bertambah.
Diperkirakan ada seratus orang lebih perantau di Wamena yang ingin pulang ke kampung halaman.
Berita Terkait
Donasi untuk korban Wamena perantau Minang dibuka lagi
Selasa, 22 Oktober 2019 19:45
"Sumbar Peduli Sesama" untuk perantau Minang di Wamena dekati angka Rp6 miliar
Rabu, 16 Oktober 2019 17:38
Dewan Ulama Thariqah Internasional membantu korban Wamena Rp2,5 miliar
Senin, 7 Oktober 2019 20:27
Perantau Minang pilih tinggal di kampung sampai Wamena kondusif
Jumat, 4 Oktober 2019 8:22
Gian masih tak percaya ibu-adiknya meninggal mengenaskan dalam kerusuhan Wamena
Rabu, 2 Oktober 2019 21:56
Bantuan untuk perantau Minang di Wamena terus bertambah capai Rp4,3 miliar
Rabu, 2 Oktober 2019 21:39
LKAAM minta pemerintah tegakkan hukum atas kerusuhan Wamena
Rabu, 2 Oktober 2019 15:56
Kapal Motor Ciremai angkut 419 korban kerusuhan Wamena pulang kampung
Rabu, 2 Oktober 2019 11:22