Mataram (ANTARA) - Personel TNI dan Polri di Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar apel gabungan dalam rangka mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024, Ir. Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin, Minggu.
Apel gabungan yang dilaksanakan di lapangan Sangkareang Kota Mataram diambil Waka Polda NTB Brigjen Pol Tajuddin, bersama Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani dan dihadiri para pejabat Korem dan jajaran se Garnizun Mataram dan jajaran Polda NTB.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengaku mengapresiasi atas sinergitas dan soliditas TNI Polri di wilayah NTB yang hingga saat ini berjalan kompak penuh kebersamaan.
Menurutnya, situasi NTB hingga saat ini masih aman, damai dan terkendali, semua itu tercipta karena sinergitas TNI Polri, Pemda dan didukung seluruh komponen masyarakat yang berjalan seirama dan kompak.
"Insyaa Allah NTB akan tetap aman dan kondusif, dan itu sudah kita buktikan pada saat Pemilu maupun Pilpres yang berjalan aman dan lancar," ujarnya.
Rizal berharap para prajurit harus maksimal dalam melaksanakan tugas pengamanan karena tugas adalah kehormatan sebagai bayangkari negara. Untuk itu,
Danrem memerintahkan para Dandim jajaran untuk menggelar apel gabungan dan patroli sampai ke desa-desa, mencegah indikasi-indikasi orang yang tidak bertanggungjawab dengan melakukan tindakan preventif dengan smart power dan humanis serta tidak menggunakan kekerasan.
"Gunakan prosedur yang ada baik di TNI dan Polri, hindari penggunaan kekerasan," katanya.
Waka Polda NTB Brigjen Pol Tajuddin menyampaikan apel siaga ini dilakukan dalam rangka pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Berbagai kegiatan pengamanan yang sudah kita laksanakan mulai dari awal hingga hari ini sebagai puncak pengamanan Pilpres.
Dalam pelaksanaannya, menurut Waka Polda, Polri diback up TNI dibeberapa media sudah siap mengamankan acara pelantikan, tetap waspanda dan antisipasi jika ada gerakan baik dari masyarakat yang inigin menyampaikan pendapat maupun hal-hal yang tidak terduga.
"Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, sebagai pengayom dan pelayanan masyarakat, tidak boleh semena-mena, tidak boleh melakukan tindakan diluar prosesdur yang ada, tetap profesional dan proporsional dan jangan mau dipecah belah," pesan Waka Polda.
Apabila ada informasi untuk unjuk rasa, lakukan pendekatan agar mereka tidak melakukan aksi yang dapat menciderai yang mengakibatkan situasi tidak kondusif karena siapapun boleh menyampaikan pendapat sesuai dengan ketentuan hukum.
"TNI dan Polri siap mengamankan sesuia dengan prosedur, bertindak humanis namun tegas secara hukum," katanya.
Berita Terkait
Prajurit TNI di Afrika Tengah membantu lebarkan bandara PBB
Kamis, 28 Maret 2024 4:43
TNI dan Polhut gagalkan pembalakan liar di Dompu
Selasa, 26 Maret 2024 15:31
Menko PMK sampaikan 10 imbauan untuk pemudik
Selasa, 26 Maret 2024 6:20
Pangdam tegaskan bakal selesaikan masalah KKB
Senin, 25 Maret 2024 19:46
TNI menggelar pemeriksaan kesehatan warga Papua
Senin, 25 Maret 2024 4:54
TNI AL patroli di kawasan konservasi Fakfak Papua Barat
Senin, 25 Maret 2024 4:53
52 perwira tinggi TNI dimutasi, salah satunya Kepala BAIS
Minggu, 24 Maret 2024 14:15
Sebanyak 504 prajurit resmi perkuat Korps Marinir TNI AL
Minggu, 24 Maret 2024 6:36